Cerita klasik dan heroic yg sering kita dengar adalah cerita Daud mengalahkan Goliat (1 Sam.17:24-50). Ending dari cerita tersebut kita sudah tahu bersama bahwa Daud mampu
- Miliki Pola Pikir Kerajaan
Goliath bukan saja datang menantang bangsa
Situasi, Kondisi, Permasalahan terkadang datang menawarkan sebuah identitas kepada diri kita (orang gagal, pecundang, lemah, penakut, dll). Salah satu akar dari pohon keberhasilan seseorang adalah GAMBAR DIRI. Cermin (alat yang kita gunakan sebagai kebenaran untuk menunjukkan siapa diri kita) apakah yang kita gunakan untuk melihat diri kita? Yang jelas, the ultimate truth….JESUS (Yoh. 14;6)
Selanjutnya kita melihat, sebutan atau identitas apakah yang berusahan Goliath kenakan kepada bangsa
Waduh…..HAMBA..seseorang yang tidak mempunyai hak untuk menentukan masa depannya (gambaran seseorang yang lemah, IMPOTENCE). Kata selanjutnya adalah SAUL..Saul adalah manusia (gambaran keterbatasan)…lengkap sudah. Saul pada waktu walaupun ia raja tetapi pada waktu itu ia dalam kondisi terpenjara oleh pikirannya. Ia menjadi tawanan ketakutan, kegentaran, kekuatiran. Nah kalau tuannya saja pribadi yang dilumpukan oleh ketakutan, apalagi orang
Berbeda dengan Daud…ia menolak pemebrianidentitas itu, ia mengembangkan roh yang berlawanan…KINGDOM MENTALITY- Boldness. Ia memiliki pola pikir kerajaan. Melihat dirinya sebagaimana Allah melihat.
Pada waktu tantangan itu terdengar oleh Daud, spontan ia berkata siapakah dia yang berani menantang Pasukan Allah yang Hidup. Kombinasi 4 kata (pasukan Allah yang Hidup) merupakan
(Army) Pasukan Vs Hamba
Sangat jauh perbedaan antara keduanya ini, kalau kita memandang dalam konteks dunia yang sekarang kita hidup, fenomena perbandinganini sangatlah kontras. Dunia yang mereka geluti saja berbeda, apalagi berbicara mentalitasnya…..waduh berat…. By the way, Hamba merupakan gambaran masa lalu bangsa
Allah (Raja Semesta) Vs Manusia (Raja Saul)
Persamaannya adalah sama-sama raja, penguasa. Yang membedakan adalah daerah kekuasaannya (domainnya) dan Sumber otoritarnya. Saul hanya sebatas wilayah
Seringkali ketidak-punyaan materi, kuasa, kekuatan, kepandaian/kelebihan (outer/inner) bukanlah sebuah Alasan bagi kita untuk menyerah kepada keadaan (be A VICTIM)……STAND FIRM……..WE ARE (YOU and I/anda (yg sedang membaca tulisan ini) dan saya, Awakmu karo awakku…THE SON of LIVING GOD…..
Ungkapan perbandingan Allah dan manusia sendiripun merupakan kontras yang SANGAT..SANGAT….SANGAT JUUUUUAAAAAAAAAAAAAUUUUHHHHHHHHHHHHHHHsekali perbandingannya (uncompareable). Kedaulatnnya di dasarkan oleh Pribadinya (Omni-potence, science, presence), HE is a CREATOR, menciptakan dari tidak ada menjadi ada, seluruh hukum yng mengatur alam semesta (termasuk bumi) ada dalam kendalinya….wah dahsat bangetz…eh..belon lengkap..nieh..
Yang terakhir adalah….
YANG HIDUP…
Allah kita bukan Allah yang mati. Mati di sini mempunyai dua artian. Memang betul-betul mati (fisik/ presence), atau ada orangnya tetapi IMPOTENCE. Seperti Saul. Walaupun raja (punya otoritas) MASIH HIDUP…..tetapi IMPOTENCE…….sami mawon alis sama aja…berbeda dengan Allah kita, bukan saja memiliki (bahkan dialah SUMBER) Kuasa, Kasih, Hikmat yang luar biasa (umlimited)……DIA IMMANUEL…….HIDUP SELALU BERSAMA DENGAN KITA……..KuasaNya tersedia untuk menolong kita, …..KasihNya menggerakkan tangganNya mengulurkan pertolongan kepada kita….HimatNya….membuat kita kagum akan KREATIVITAS TAK TERBATAS DARI SANG MAESTRO…….apapun makanannya…..WITH GOD,….IMPOSIBLE IS NOTHING
KOMPLIT……..PASUKAN ALLAH YANG HIDUP.
Pada waktu Goliath menantang bangsa
Kalo berkat, mulailah mengembangkan POLA PIKIR KERAJAAN.
Daud meresponi goliath dengan KINGDOM MENTALITY (apa yang Allah punya)
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar