Jumat, 21 Agustus 2009

it's Friday



Berbicara hari jumat, teringat akan kematian Kristus. btw, pernahkah kita merenungkan sebuah potensi yang terkandung di dalam sebuah apel? Ragam jawaban yang akan kita dapat, tetapi salah satunya adalah sebuah hutan apel. Ya, kita sekarang sedang berbicara mengenai hukum potensi, tetapi potensi itu berbicara mengenai suatu kemampuan yang masih terpendam, belum nampak.

Masih ada satu proses, dimana lewat proses ini, potensi buah itu menjadi kekuatan yang luar biasa (hutan apel) yaitu KEMATIAN.

Apapun definisi, imajinasi maupun refleksi kita mengenai kematian, saya hendak mengambil salah satu kata yang terlintas dalam benak kita, sewaktu kita mengucapkan kata kematian adalah KETAKUTAN, sesuatu yang inggin dihindari oleh insan manusia.

Tetapi bagi buah apel, itu adalah fase yang harus di lewati guna mencapai pemaksimalan potensi yang ia punya.

Bagaimana dengan kita…

Apa yang sedang kita hadapi….

Kematian apa yang sedang kita hadapi (ego, kedagingan, mimpi,…..bisa kita tambahkan sendiri).

Apabila kita berjalan di track yang benar (sesuai dengan firman)

Memberi respon sesuai dengan Firman (mata tertuju kepada Firman)

Apabila kita berjalan dengan sang Kebenaran itu (Yesus, Allah yang hidup)

Dia ubah ratap jadi tarian, kain kabung di kepalaku…pada waktuNya.

Selamat menikmati potensi maksimalmu

Hadiah Terindah


Hadiah apakah yang paling indah yang pernah anda dapatkan? Benda-benda yang harganya mahal, sebuket bunga mawar dihiasi pita dengan kartu ucapan, kue ulang tahun yang besar, atau kado yang lainnya? Pernahkah anda mendengar cerita seperti berikut. Ada seorang anak kecil yang menyiapkan sebuah kado untuk ayahnya. Lalu tepat di hari ulang tahun, sang ayah membuka sebuah bungkusan besar diikat dengan pita cantik. Setelah kertas kado dibuka, sang ayah melihat sebuah kotak. Tak sabar ia mengkocok kotak tersebut dan menempelkan telinganya. Penasaran ingin tahu kira-kira apa isi kado dari sang anak. Namun, tak terdengar apapun. “Bukalah ayah,”kata si anak. Ayahpun membuka kotak itu, dan dengan perasaan kecewa ia menemukan kotak itu kosong. Tak ada benda atau kartu apapun disana. Dengan perasaan ingin marah karena seperti dipermainkan sang ayah bertanya,”Apa maksudmu memberikan ayah kotak kosong?” Lalu dengan menitikkan air mata si anak berkata dengan terbata-bata, “Ayah, aku memasukkan beribu-ribu cintaku ke dalam kotak besar itu untuk ayah.” Dengan perasaan malu dan terharu sang ayah memeluk anak itu dan berkata,”Maafkan ayah ya, hadiahmu sangat indah dan berharga, ayah sangat mengasihimu nak.” Terkadang kita sebagai manusia memandang pemberian berupa benda-benda adalah hal yang menyukakan hati kita. Kita mengharapkan sebuah pemberian yang besar, berharga menurut ukuran kita, dan nyata. Tidakkah kita tahu ada sesuatu yang jauh lebih berharga dari pada benda-benda tersebut? Yaitu sebuah hati. Ya, hati dengan kasih yang tak terhitung jumlahnya yang kita terima dari orang-orang disekitar kita entah dari keluarga kita, pasangan kita, teman-teman kita, serta yang paling indah adalah hati yang sungguh Tuhan berikan pada kita. Sekalipun mata kita tidak dapat “melihat”nya, tetapi Ia memberikan hatiNya yang tulus dan penuh kasih kepada kita. Terbukti ketika Ia rela dan mau memilih untuk menjadi Bapa kita sehingga kitapun dijadikanNya juga sebagai anak-anakNya. HatiNya sebagai seorang Bapa lebih berharga dari pemberian apapun yang pernah kita dapatkan. Ketika Ia terlebih dahulu memberikan hatiNya kepada kita, kini hadiah apakah yang dapat kita berikan juga kepadaNya? Benda-benda yang super mahal, sebuket bunga yang besar diikat pita emas, kue yang super enak, ataukah yang lebih berharga lagi yaitu loh hati kita?
JBU

Kamis, 20 Agustus 2009

People Need


  1. People are insecure. Give them confidence
  2. People like to feel special. Honor them
  3. People look for better tomorrow. Give them hope
  4. People need to be understood. Listen to them
  5. People lack direction. Navigate for them
  6. People are needy. Speak to their hearts first
  7. People get emotionally low. Encourage them
  8. People want to succeed. Help them win
  9. People desire relationships. Provide community
  10. People seek models to follow. Be an example