Jumat, 30 Juli 2010

GROW IN CHARACTER

Setiap daripada kita, pastilah mengharapkan apa yang namanya pertumbuhan. Karena itu menggenapi salah satu syarat dikatakan kita atau apa yang kita lakukan hidup.

Kita seorang pelajar dan mahasiswa mengharapkan adanya pertumbuhan dalam study kita, sebagai seorang pekerja kita mengharapkan pertumbuhan dalam karier kita, sebagai orang tua kita mengharapkan pertumbuhan alamiah dari anak-anak kita.

Bagaimana dengan Allah kita? Pernahkan kita mencoba bertanya kepada Pencipta kita, Dia mau kita bertumbuh dalam hal apa? Apa yang perlu kita perhatikan pertumbuhannya dalam kehidupan kita?

Jelas sekali Allah merindukan setiap kita, anak-anakNya bertumbuh dalam karakter ilahi, keserupaan dengan Kristus, anakNya yang tunggal adalah harapan dari pada Allah kita.

Apakah pernah kita meluangkan waktu untuk introspeksi, apakah area karakter kita pernah di “teliti”?

Apa standart / kualifikasinya dikatakan bertumbuh atau tidak….

Kristus adalah patokannya, yang diperjelas dengan buah-buah Roh Kudus (Galatia 5)

Sebagai kerinduaan Allah , Allah bukan hanya berpangku tangan, tetapi Allah membantu kita dalam pertumbuhan itu.

Allah telah memberikan yang terbaik, yaitu RohNya dalam kehidupan kita, dimana kita dimampukan dalam setiap kondisi

Allah telah memberikan buku petunjuknya, yaitu Alkitab. Di sini, kita mendapatkan arahan apa yang harus kita lakukan

Bahkan Allah bukan hanya memberikan tetapi menyeleksi lahan terbaik untuk melatih dan memaksimalkan potensi kita. Allah telah menyeleksi paket terbaik apa yang akan kita hadapi. TUJUANNYA jelas untuk keuntungan kita

Yupz…..

Sekarang tinggal bagaimana kita berespon…

Ada tiga hal yang adalah bagian kita, untuk bagaimana kita memberikan respon yang benar dalam menghadapi paket yang diberikan bagi kita

1. Head-up

Kepala yang selalu melihat ke atas. Ini memiliki pengertian bahwa keputusan yang kita ambil untuk selalu meng-update hubungan kita. Ini berbicara mengenai hubungan. Pada waktu kita mendapatkan paket yang aneh, tidak menyenangkan, dan kita berkata ini paketnya orang lain. Kita harus bertanya kepada si ‘pengirim’ paket itu, yaitu Allah. Jangan salah mengerti di sini, kata pengirim itu dalam konteks Allah mengijinkan setelah melalui proses seleksi (kisah ayub)

Komunikasi meminimalkan keletihan rohani kita.

Mengerti tujuan dari apa yang kita hadapi, menjadi kekutan tersendiri bagi kita untuk melewati bahkan menjadikan momentum untuk kita bertumbuh dalam Tuhan

2. Heart-up

Alkitab mencatat paling susah kalo kita bertemu dengan seorang yang bernama BEBAL, apa saja yang kita berikan, walaupun itu yang terbaik bagi dia, dia tetap saja dengan pendiriannya. Dia merasa dirinya sudah paling benar, dan yang lain salah.

Hati yang selalu di arahkan ke atas ini lebih banyak berbicara hati yang selalu siap dibentuk.

Adalah baik apabila seorang petani, hendak menabur benih ia mengairi tanah dengan air, dan membajaknya

Seringkali kita mengalami air 9sesuatu yang menyegarrkan) kita mau menerimanya, tetapi ada kalanya, air itu berhenti dan berganti bajak. Tanah itu di injak-injak dan bajak, dibalik-balik, bentuknya berubah…ini adalah sebuah rangkaian proses. Kita tidak bias menerima paket awal, tetapi kita menolak paket akhir. Kalo kita menolak paket akhir, maka kita tidak akan mengalami yang terbaik dari Tuhan.

Mari berikan kondisi hati yang baik untuk ditanam oleh Firman Tuhan, sehingga benih itu dapat bertumbuh dan menghasilan buahnya dalam kehidupan kita

3. Hands-up

Sepakat adalah kata awal yang harus keluar, bilama dua orang sedang berjalan. Demikian juga kita dengan Tuhan, sepakat dengan Dia (Firman, Cara, dan Waktu) adalah keputusan yang harus kita ambil supaya kita boleh ada dalam rencana dan menggenapi apa yang Ia kehendaki dalam kehidupan kita.

Kata sepakat ini dapat kita wujudkan dalam kehidupan kita lewat PUJIAN. Pujian kepada Allah itu berarti berkata ya dan setuju dengan Allah, walaupun kita tidak mengerti apa yang sedang kita alami, tetapi iman kita berkata IF HE allow this things, I TRUST in HIM, I always raise my hand and say HALLELUJAH, he is GOOD