Selasa, 31 Maret 2009

Tidak Berkubang


Suatu hari, Philips Yancey, penulis kristiani ternama, didatangi oleh seorang pria yang menyatakan ingin menceraikan istrinya dan menikahi perempuan lain. Ia bertanya, “Maukah Allah mengampuni dosa yang akan saya lakukanini? Bukankah Allah Mahakasih?’. Yancey mengingatkan, jika seseorang sengaja hidup dalam dosa, bisa jadi ia lupa kembali ke jalan Tuhan. Namun nasehat itu tak digubris. Rencananya tetap dijalankan. Tenyata benar, pria itu tak lagi mau kembali. Ia tidak hanya jatuh dalam dosa, tetapi juga memilih hidup dalam dosa.

Ini serupa dengan cerita babi dan kucing. Pria itu memilih menjadi seekor babi, yang jika dimasukkan ke kubangan, ia betah berkubang di situ. Ia tak memilih sikap seperi seekor kucing, yang jika ia jatuh ke kubangan, ia akan segera berupaya keluar.

Seperti yancey, Paulus pun mengingatkan kita supaya berhati-hati. Setelah menerima kasih karunia Tuhan, kita harus berjaga-jaga agar jangan diperalat lagi untuk menjadi hamba dosa, sebab kita sudah DIMERDEKAKAN! Kuasa kristus memampukan kita untuk menang atas dosa. Dan jangan SESAT, Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan, sebab apa yang ditabur oleh orang itu, dia juga akan menuainya.

Mari kita jagai hidup agar tidak menyerah pada perbuatan dosa. Sebaliknya, hendaklah kita menjadi hamba kebenaran (Roma 6:18). Artinya, tiap hari dan tiap saat kita berupaya (dgn kekuatan Roh Kudus) menaati kebenaran firman yang membawa kita kepada pengudusan. Yap, godaan dan tantangan masih akan kita jumpai, tetapi berilah sikap hati yang benar. Jangan biarkan dosa menguasi kita

selamat menikmati Firman

diadaptasi dari renungan harian tahunan

Senin, 23 Maret 2009

Faith Journey

Kebiasaan yg normal apabila seseorang hendak melakukan sebuah perjalanan, ia akan mempersiapkan keperluaannya dan memasukkannya ke dalam sebuah koper. Jumlah dan ragam barang yang ia bawa tergantung berapa lama perjalanan yang ia rencanakan.

Faith Journey merupakan perjalanan yang batas waktunya unlimited (sampai kita pulang ke rumah Bapa).

So ada beberapa perlengkapan yang kudhu en wajib kita bawa dalam tas/ransel kita:

  1. Charger

Mengembangan suatu gaya hidup dependen (selalu bergantung) kepada Allah, adalah gaya hidup kerajaan. Dalam 3,5 tahun, Tuhan Yesus mempraktekkan dan mengajarkan pola hidup ini. Bukan saja produktivitas hidup (kemaksimalan hidup) yang akan di hasilkan, tetapi juga fresh direction yg up-date kita akan peroleh apabila kita tetap plug-in di dalam Dia.

  1. “Mercy” soft drink

Hidup kita dibungkus oleh kasih karunia. Hidup kita diawali dan diakhiri oleh kasih karunia. Kasih karunia bukan saja berbicara mengenai sesuatu yang tidak pantas dan layak kita terima tetapi kita menerimanya, tetapi juga berbicara suatu kemampuan ilahi yang Allah berikan untuk memampukan kita melakukan apa yang Tuhan Yesus perintahkan. Lewat kasih karunia, kita akan melihat apa yang tidak pernah kita lihat, dengar bahkan renungkan dalam hati kita, TUHAN buat itu jadi dalam kehidupan kita.

  1. GPS “EXIT”

Dalam Faith Journey, kita selalu akan bertemu dengan masalah, tetapi Allah selalu menjamin dengan karakterNya (Ia adalah Allah yang setia dan tidak pernah berubah), dengan selalu memberikan jalan keluar bagi setiap permasalahan yang kita hadapi. Dia adalah JALAN…selalu ada jalan di dalam Yesus, karena Dia sendirilah jalan itu.

Adakah 3 hal itu belum kita masukkan ke dalam tas/ransel kita hari ini, kalo belum….cepat masuk ke dalam Tahta kasih karunia, dan minta kepada Bapa sang sumber supaya kehidupan kita diperlengkapi.

Selamat menikmati Firman

Ayah, penentu kualitas anak

Ayah merupakan model bagi anak-anaknya. Meniru perilaku baik ayah, itu yang dimaui. Namun, hati-hati si kecil bisa pula meng- copy perilaku sebaliknya.
Tak sedikit ayah menyadari apa yang mereka lakukan tidak ingin ditiru anak. Para ayah juga tidak yakin apa yang seharusnya mereka lakukan. Misalnya saja, sepanjang hari Minggu ayah hanya bermain games di komputer , bermalas-malasan dan tak peduli kran kamar mandi bocor.


Sikap ayah, direkam anak
Ayah tahu ini tidak baik dan, tentu saja, ayah tak ingin anak-anaknya kelak juga berperilaku demikian. Tetapi, apa tidak boleh bermalas-malasan di hari Minggu
Apa pun jenis kelamin anak, ayah merupakan model. Sikap ayah terhadap rumah, keluarga dan orang lain, terekam dengan baik dalam memori anak.
Dibanding anak perempuan, anak laki-laki lebih senang meng- copy perilaku ayah. Ayah yang bermalas-malasan, memberi jejak pada anak laki-laki untuk juga bersikap demikian. Pada anak perempuan, akan muncul pemahaman negatif tentang laki-laki. Dia akan berkesimpulan, memang begitulah sifat laki-laki!

Mulailah jadi ayah oke
Menjadi ayah merupakan proses panjang, yang diawali sejak masa kanak-kanak. Ayah yang santun, yang menghargai istri dan anak-anak, yang peduli urusan rumah, yang sadar perilakunya menjadi teladan bagi anak, tidak terbentuk begitu saja ketika ia sudah jadi ayah. Benih perilaku ini sudah ada dalam dirinya sejak kecil.
Tapi, bukan berarti, tak ada harapan bagi para ayah yang ingin menjadi ayah yang lebih baik. Ada cara yang bisa Anda jalankan. Syaratnya, Anda tulus melakukannya.
* Perlakukan ibunya anak-anak dengan baik.
Menjaga keutuhan perkawinan, mendengarkan pendapat istri dan menanggapi kebutuhannya merupakan manifestasi dari perlakuan baik terhadap ibunya anak-anak. Anak mengamati, dan kemudian membentuk perilaku dan pola pikir tentang menghargai pasangan.
* Peka kondisi rumah.
Perhatikan hal-hal kecil di rumah. Misalnya, jangan cuek bila lampu taman dalam beberapa hari ini kedip-kedip. Tak perlu menunggu sampai istri dan anak-anak mengingatkan, “Yah…, lampu taman perlu diganti, tuh. Udah dua hari kedip-kedip.” Eh… sudah diingatkan masih juga Anda cuek . Jelek sekali ayah yang demikian!
* Luangkan waktu bersama anak.
Cara ayah menggunakan waktu luangnya memberi pemahaman pada anak tentang hal penting dalam hidup ayah. Bila ayah menggunakan waktu luangnya bersama anak, si kecil paham ia penting dalam kehidupan ayah. Bila ayah asyik bermain sendiri, anak menafsirkan, ayah mementingkan dirinya sendiri.
* Bicara pada anak.
Biasanya ayah hanya mau bicara pada anak bila anak melakukan kesalahan. Mulailah ngobrol dengan anak sejak masih kecil. Dengarkan ide serta masalahnya.
* Jadilah guru bagi anak.
Ajarkan anak-anak hal baik dan buruk. Dengan demikian, mereka akan membuat keputusan yang baik untuk dirinya.
* Disiplinkan anak dengan cinta.
Anak butuh bimbingan dan teladan, bukan ‘cuma’ hukuman. Tunjukkan tentang dampaknya bila anak tidak disiplin, tetapi tidak dengan menghukumnya.
* Sediakan waktu untuk makan bersama .
Makan malam bersama, misalnya, dapat Anda jadikan kesempatan untuk mendengarkan hal-hal yang dilakukan anak sepanjang hari.
* Tunjukkan perasaan pada anak.
Anak-anak butuh rasa aman dengan cara mengetahui bahwa mereka dibutuhkan dan dicintai ayahnya. Mereka juga butuh dipeluk ayah. Tunjukkan perasaan Anda agar anak-anak yakin Anda mencintainya.


posting by Immanuella F. Rachmani/ Ayah Bunda

Senin, 16 Maret 2009

Driven by Eternity


Siapa yang tidak kenal bung Tomo, seorang tokoh perjuangan yang namanya di abadikan menjadi sebuah jalan di salah satu kota besar di Indonesia. Ia adalah orang biasa, tetapi melakukan hal yang tidak biasa di lakukan orang sejamannya.

Berkaitan dengan sejarah, orang dibedakan menjadi 3; pertama adalah saksi mata sejarah, yang kedua adalah yang menikmati sejarah, dan ketiga adalah yang membuat sejarah. Mayoritas orang menempati posisi di 2 type orang pertama, tetapi yang terakhir (pembuat sejarah) hanya beberapa saja. Si pembuat sejarah identik dengan Korban. (baik finance, harga diri, fisically, bahkan nyawa mereka). Mereka mengesampingkan semuanya itu demi tujuan mereka tercapai, tingkat kepuasan mereka cukup unik, yaitu sampai mereka memberikan yang paling berharga (nyawa) supaya mereka melihat mimpi yang mereka genggam mejadi kenyataan.

Hari ini, kita melihat bagaimana seorang perempuan yang dicatat dalam Alkitab, dia melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan oleh orang-orang sejamannya. Ia memberikan MASA DEPANNYA (minyak narwastu) kepada seorang Pribadi. Minyak narwastu merupakan minyak yang cukup mahal, dimana kalau di ukur pada waktu itu, sebanding dengan upah uruh bekerja selama 1 tahun. Dan minyak itu adalah minyak yang harus dimiliki oleh seorang perempuan sebagai persiapan untuk menikah. WOW…..ini berarti ia rela menyerahkan masa depannya (terutama Pasangan Hidup) kepada seseorang. Siapakah orang yang ia serahkan masa depan ini?...YAP….DIA ADALAH YESUS…si pemilik MASA DEPAN, seseorang yang menciptakan dan berkuasa atas waktu, DE CREATOR. Apabila kita melihat lebih lanjut, perempuan ini mendapat eternity reward karena dia driven by eternity…namanya nenjadi abadi.

Bagaimana dengan kita, anak-anak muda. Terkadang kita mengesampingkan nilai-nilai kerajaan Allah untuk mendapatkan pasangan hidup kita. Ah…ikut Tuhan monoton en keliatan kuno banget nilainya, mendingan ikut dunia PENUH WARNA….ini adalah statement bodoh, yang dibuat oleh orang yang ‘tak berpengalaman.

Kita menjadi driven by lust (keinginan daging), dan pola ini cenderung menjadi “hamartia” (dosa) meleset dari sasaran alias melenceng. Hidup kita keluar dari jalur kehendak dan rencana Allah. Padahal rencana Allah adalah damai sejahtera bagi kita, EH…kita malah milih kekacauan, kegelisahan, kecemasan, kekuatiran, ketakutan (lawan dari damai sejehtera), memang banyak variatifnya, tetapi …..dampaknya tetep monoton yaitu desdruktif banget. Mendingan satu (damai sejahtera) tetapi mejawab semua kebutuhan (hasilnya variatif banget…bikin hidup lebih hidup).

Pada waktu tempat kerja menawarkan sesuatu yang berlawan dengan nilai kerajaan, pada waktu pasangan hidup kita mengajak berjalan di luar kehendak Allah, apakah keputusan kita……..

Apakah kita Driven by Eternity atau driven by lust (sight) ?

Life Driven by Eternity produce eternity reward.

Pastikan diri anda DRIVEN BY ETERNITY

Selamat menikmati firman.

Kamis, 12 Maret 2009

Victorious Praises

Kita dapat melihat contoh yang jelas tentang hal ini dalam 2 Taw.20. Di situ Alkitab memberitahu kita bahwa sejumlah besar kekuatan tentara berperang melawan Israel. Pasukan Israel sangat sedikit jumlahnya, sehingga mereka tidak tahu tindakan yang harus dilakukan. Jadi mereka berpuasa dan berdoa sampai mereka mendapat petunjuk dari Tuhan, “Jangalah kamu takut dan terkejut karena lascar yang besar ini, sebab bukan kamu yang berperang melainkan Tuhan”.

Tahukan kita, apa yang perlu mereka lakukan sebagai tanggapan terhadap petunjuk ini? Mereka membentuk kelompok paduan suara yang memuji Tuhan! Mereka mengangkat para penyanyi dan pemuji lalu mengutus rombongan ini untuk ditempatkan di muka pasukan tentara!. Dan ketika paduan suara mulai menyanyi, firman Tuhan menyatakan bahwa “dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap….yang hendak menyerang Yehuda sehingga mereka terpukul kalah.”

Ketika semua telah berakhir, tiada seorang Israel pun gugur- dan tiada seorang pun musuh mereka yang dapat meluputkan diri. Lagi pula, ketika mereka mengambil jarahan, mereka menemukan sangat banyak ternak, barang, pakaian dan benda berharga lainnya sehingga diperlukan waktu tiga hari untuk mengangkutnya pulang.

Itukah kemenangan? Dan semuanya dimulai dengan pujian.

Apakah anda sedang mencari kemenangan sejenis ini pada hari ini? Jika demikian berdirilah tegak dan berserulah, “Kemuliaan bagi Tuhan! Bagaimanapun, kita ada dlam situasi serupa seperti yang dialami oleh umat Israel pada wakt itu. ada sepasukan musuh menyerang kita, TETAPI YESUS telah mengalahkannya. Dia memenangkan pertempuran itu bagi kita pada saat kebangkitanNya.

Yang kita lakukan hanyalah mempercayai-Nya dan mulai memuji. Perdengarkanlah puji-pujian hari ini. Ucapkanlah itu, nyanyikanlah itu dan umumkanlah itu di hadapan musuh kita. Begitu si musuh mendengar itu, dia akan tahu bahwa dia tidak berpeluang sama sekali.

Selamat menikmati Firman

Diadaptasi dari iman kepada iman, Gloria Copeland

Selasa, 03 Maret 2009

Barrier of Faith

Suatu kali di sebuah sungai, ada sebuah pemandangan yang cukup aneh tapi nyata. Satu bagian sungai itu kering dan bagian yang lain penuh dengan air. Batas antara kering dan basah itu adalah sebuah jembatan. Setelah saya melihat apa yang menyebabkan keanehan itu terjadi. Ternyata dibawah jembatan itu ada sebuah bendungan. Bendungan itu yang menyebabkan perbedaan tersebut. Bendungan itu menjadi sebuah tembok yang membatasi air itu akan mengalir. Tembok itu yang menyebabkan perbedaan alam (yang satu kering dan satu subur).

Tembok-tembok apa yang sedang menghalangi kita untuk menikmati kekayaan Kristus dalam kehidupan kita?. Tembok-tembok apa yang sedang berdiri menjadi pemisah antara iman kita dengan mukjizat yang telah Tuhan sediakan buat kita?

Hari ini, kita akan belajar beberapa tembok yang kerapkali berdiri menjadi penghalang iman kita.

Ketidakpercayaan kita

Suatu kali Tuhan masuk ke dalam suatu kota, dan dicatat di sana, Tuhan hanya melakukan mukjizat beberapa saja. Bukan berarti Tuhan tidak berkuasa, TUHAN Sangat berkuasa, HE WAS Omnipotent. Tetapi buat apa melakkan hal yang besar, tetapi orang-orang tersebut tidak menghargai mukjizat itu. sama seperti membuang mutiara pada babi. Pada carita tersebut, jelas kita lihat di sana bahwa KETIDAKPERCAYAAN menjadi penghalang utama mereka untuk melihat karya Tuhan dalam kehidupan mereka. Wah….sayang sekali….yang lain mengalami keadaan subur, berbuah….tetapi kita mengalami kekeringan, gersang…

Ketidak percayaan apa yang sedang kita kembangkan….

Iblis memakai keadaan /situasi sulit menjadi benih ketidakpercayaan yang ditabur pada hati kita, sehingga benih Firman yang ada dalam kehidupan kita menjadi terhimpit dan tidak dapat menghasilkan buah, bahkan benih itu mati.

Keberhasilan Masa Lalu

Aku mengarahkan mataku ke depan, dan melupakan apa yang ada di belakangku. Yang ada dibelakan bukan hanya kegagalan, tetapi juga keberhasilan. Monument-monumen keberhasilan yang kita bangun dapat menjadi beban dan menghambat kecepatan perjalan kehidupan kita. Keberhasilan-keberhasilan kerapkali menjadi guru bagi diri kita dan orang lain. Tetapi kerapkali menjadi batu sandungan bagi kita. Kesemunya kita jadikan formula atau konsep untuk mendapatkan sebuah keberhasilan. Konsep itulah kerapkali membatasi Kuasa Allah. Konsep itulah yang mengkerdilkan Allah. Kita yang ngatur Allah. Oh…kemaren jawaban doanya seperti ini, pastlah besok seperti ini. Kita yang menjadi penentu caranya Allah menjawab, harus seperti yang kemaren-kemaren...kalo ngak seperti itu (yang kita tahu berdasarkan pengalaman), kita kurang bisa menerimanya.

Banar..Allah tidak pernah berubah dari dahulu dan sampai selama-lamanya. Tetapi ayat itu berbicara tentang essensi / nature Allah (sifat dan kuasaNya). Kalo cara…..Dia memiki se-juta (bahkan lebih) cara yang variatif untuk menjawab doa kita.

Kalo kemaren Allah tolong saya, pasti hari ini Allah juga tolong saya (berbicara tentang karakter Allah yang tdk berubah), statement ini baru betul.

Dia adalah Raja, dimana keputusan final ada di tanganNya.

Robohkan Tembok-tembok yng berdiri menjadi penghalang kita menikmati kuasa dan kasih Allah dengan kuasa Roh Kudus di dalam kita.

Selamat menikmati firman.

One_fluence

Xtanding His Kingdom harus menjadi prioritas dalam kehidupan kita. Ngak perlu “GERUDUKAN” (terjemahannya orang banyak) untuk melakukan hal ini, yang Allah rindukan agenda/ isi hati Allah ini ter-install di setiap hati anak-anaknya.

How……Through Triple W

WWW………………..Com

Word (Encourage Word)

Jadilah teladan dalam perkataan. Seseorang terkadang di ukur kualitas kehidupannya melalui perkataannya. Alkitab mengatakan bahwa seorang pribadi yang mampu mengusai lidah/perkataan melebihi seorang pahlawan yang menguasai suatu kota. Secara logika tidak imbang, kedua perbandingan itu. tetapi apabila kita coba renungkan impact/dampak+pengaruh dari sebuah perkataan (ia bisa membangun dan merubuhkan suatu kota dalam hitungan detik). Kota disini bisa berbicara fisik (bangunan) atau juga bisa berbicara tentang kehidupan. Alkitab berkata siapa suka menggemakan lidah, maka ia akan memakan buahnya. Nahkan bukan hanya itu perkataan kita juga menggema sampai kepada kekekalan. Kendalikan setiap perkataan yang keluar dari kehidupan kita. Mulai recycle bin semua perkataan yang tidak membangun, download perkataan-perkataan Raja kita (Yesus Kristus), Save di Hard disk hati kita. Dan biarkan itu muncul di screen/desktop kehidupan kita.

Walk Worthy

Yap..tingkah laku/perbuatan kita berbicara lebih keras daripada perkataan kita. Firman Tuhan berkata berbahagialah mereka yang bukan saja mendengar tetapi juga melakukannya (melakukan firman). Berkat datang dan mengalir dalam kehidupan kita tidak terjadi secara otomatis. FirmanTuhan mengajarkan kepada kita bahwa berkat itu terjadi akibat kerja sama antara kita dengan Firman (Tuhan Yesus Kristus). Pada waktu kita berjalan dengan Firman dan memberikan hak kita kepada Firman, maka kita akan melihat Tangan Tuhan Nyata dalam kehidupan kita (membentuk karakter dan memberkati setiap pekerjaan tangan kita). Roh Kudus akan memampukan kita untuk berjalan dalam keseimbangan (dala perkataan dan perbuatan). Maukah kita menyerahkan kunci dan kemudi kehidupan kita kepada Roh Kudus? MAU….MAU…..MAU?

Witnessing

Ngerti rencana Allah dan menggenapinya. Kita dirancang untuk diberkati dan menjadi berkat. Tuhan tidak merancang kita untuk mengembangkan sutau kehidupan ego-sentris, karakter ini NGAK KINGDOM BANGETZ!!!

Kingdom Culture identik dengan Generousity. Murah hati alias memberi. Allah memanggil Abraham bukan hanya untuk menikmati persekutuan dengan Dia (menikmati Wajah dan Tangan Tuhan), tetapi juga menjadi berkat bagi banyak bangsa. Panggilan kita jelas TO Know Jesus and To make Him Known.

learn from the bird


Bila kita sedang mengalami kesulitan hidup karena himpitan kebutuhan materi, maka cobalah kita ingat pada burung dan cacing. Kita lihat burung tiap pagi keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Tidak terbayang sebelumnya kemana dan dimana ia harus mencari makanan yang diperlukan.
Karena itu kadangkala sore hari ia pulang dengan perut kenyang dan bisa membawa makanan buat keluarganya, tapi kadang makanan itu cuma cukup buat keluarganya, sementara ia harus “puasa”. Bahkan seringkali ia pulang tanpa membawa apa-apa buat keluarganya sehingga ia dan keluarganya harus “berpuasa”. Meskipun burung lebih sering mengalami kekurangan makanan karena tidak punya “kantor” yang tetap, apalagi setelah lahannya banyak yang diserobot manusia, namun yang jelas

kita tidak pernah melihat ada burung yang berusaha untuk bunuh diri. Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menukik membenturkan kepalanya ke batu cadas. Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menenggelamkan diri ke sungai. Kita tidak pernah melihat ada burung yang memilih meminum racun untuk mengakhiri penderitaannya. Kita lihat burung tetap optimis akan makanan yang dijanjikan Allah. Kita lihat, walaupun kelaparan, tiap pagi ia tetap berkicau dengan merdunya. Tampaknya burung menyadari benar bahwa demikianlah hidup, suatu waktu berada diatas dan dilain waktu terhempas ke bawah. Suatu waktu kelebihan dan di lain waktu kekurangan. Suatu waktu kekenyangan dan dilain waktu kelaparan.

Sekarang marilah kita lihat hewan yang lebih lemah dari burung, yaitu cacing. Kalau kita perhatikan, binatang ini seolah-olah tidak mempunyai sarana yang layak untuk survive atau bertahan hidup. Ia tidak mempunyai kaki, tangan, tanduk atau bahkan mungkin ia juga tidak mempunyai mata dan telinga. Tetapi ia adalah makhluk hidup juga dan, sama dengan makhluk hidup lainnya, ia mempunyai perut yang apabila tidak diisi maka ia akan mati.Tapi kita lihat , dengan segala keterbatasannya, cacing tidak pernah putus asa dan frustasi untuk mencari makan. Tidak pernah kita menyaksikan cacing yang membentur-benturkan kepalanya ke batu.

Sekarang kita lihat manusia. Kalau kita bandingkan dengan burung atau cacing, maka sarana yang dimiliki manusia untuk mencari nafkah jauh lebih canggih. Tetapi kenapa manusia yang dibekali banyak kelebihan ini seringkali kalah dari burung atau cacing ? Mengapa manusia banyak yang putus asa lalu bunuh diri menghadapi kesulitan yang dihadapi? Padahal rasa-rasanya belum pernah kita lihat cacing yang berusaha bunuh diri karena putus asa. Rupa-rupanya kita perlu banyak belajar banyak dari burung dan cacing.

http://tanpatinta.com/antara-cacing-burung-manusia

Live Under Covenant


Anda mungkin sedang menghadapi raksasa hari ini. Raksasa itu mungkin penyakit atau kegagalan, kekurangan uang atau jenis kesusahan lain. Tetapi janganlah itu menakutkan anda. Anda mempunyai sebuah senjata rahasia. Senjata itu yang pernah mengubah seorang pemuda gembala menjadi juara pengusir beruang, pembunuh singa dan pembantai raksasa. Senjata itu adalah PERJANJIAN DARAH DENGAN TUHAN YANG MAHA KUASA

Pada masa Daud dahulu, sunat adalah tanda dari perjanjian itu. jadi, ketika dia menyebut Goliat orang yang tidak bersunat, Daud sebenarnya berkata: orang ini boleh jadi seorang raksasa, dia mungkin kuat, tetapi dia tidak mempunyai perjanjian dengan Tuhan dank arena itu aku akan membunuhnya.

Seperti daud, kita juga mempunyai perjanjian. Tetapi perjanjian itu lebih baik. Perjanjian yang dipunyai Daud menawarkan sejumlah berkat kepada mereka yang memelihara perjanjian itu, tetapi juga memuat kutuk bagi mereka yang melanggar perjanjian itu.

Perjanjian yang kita punyai tidak demikian. Perjanjian milik kita adalah Perjanjian Baru yang dibayar oleh Yesus dengan darah-Nya sendiri. Perjanjian itu tidak tergantung pada kesanggupan anda. Itu bergantung pada-Nya dan pada karya yang telah dilakukan-Nya. Dia telah melakukannya semua. Yang harus kita lakukan adalah mempercayainya dan menerimanya.

Bacalah Ulangan 28:16-68. itu adalah daftar kututkan yang telah dibebaskan Kristus dari kita. Kita bahkan mungkin menyebutnya daftar para raksasa yang telah dibantai oleh Yesus untuk anda. Daftar itu berisi setiap hal kejam yang dapat digunakan iblis untuk membinasakan kita.

Bacalah dan bersukacitalah! Tuhan telah menyembuhkan kita dan membebaskan kita dari hal-hal itu.

Jangan biarkan raksasa manapun menakut-nakuti kita. Kita mempunyai perjanjian darah dengan Tuhan Yang Mahakuasatidak ada keadaan yang tidak bersunat di muka bumi ini dapat merampas kemenangan itu dari kita.

Selamat menikmati firman

Disadur dari iman ke iman –KENNETH & GLORIA COPELAND