Selasa, 03 Maret 2009

Barrier of Faith

Suatu kali di sebuah sungai, ada sebuah pemandangan yang cukup aneh tapi nyata. Satu bagian sungai itu kering dan bagian yang lain penuh dengan air. Batas antara kering dan basah itu adalah sebuah jembatan. Setelah saya melihat apa yang menyebabkan keanehan itu terjadi. Ternyata dibawah jembatan itu ada sebuah bendungan. Bendungan itu yang menyebabkan perbedaan tersebut. Bendungan itu menjadi sebuah tembok yang membatasi air itu akan mengalir. Tembok itu yang menyebabkan perbedaan alam (yang satu kering dan satu subur).

Tembok-tembok apa yang sedang menghalangi kita untuk menikmati kekayaan Kristus dalam kehidupan kita?. Tembok-tembok apa yang sedang berdiri menjadi pemisah antara iman kita dengan mukjizat yang telah Tuhan sediakan buat kita?

Hari ini, kita akan belajar beberapa tembok yang kerapkali berdiri menjadi penghalang iman kita.

Ketidakpercayaan kita

Suatu kali Tuhan masuk ke dalam suatu kota, dan dicatat di sana, Tuhan hanya melakukan mukjizat beberapa saja. Bukan berarti Tuhan tidak berkuasa, TUHAN Sangat berkuasa, HE WAS Omnipotent. Tetapi buat apa melakkan hal yang besar, tetapi orang-orang tersebut tidak menghargai mukjizat itu. sama seperti membuang mutiara pada babi. Pada carita tersebut, jelas kita lihat di sana bahwa KETIDAKPERCAYAAN menjadi penghalang utama mereka untuk melihat karya Tuhan dalam kehidupan mereka. Wah….sayang sekali….yang lain mengalami keadaan subur, berbuah….tetapi kita mengalami kekeringan, gersang…

Ketidak percayaan apa yang sedang kita kembangkan….

Iblis memakai keadaan /situasi sulit menjadi benih ketidakpercayaan yang ditabur pada hati kita, sehingga benih Firman yang ada dalam kehidupan kita menjadi terhimpit dan tidak dapat menghasilkan buah, bahkan benih itu mati.

Keberhasilan Masa Lalu

Aku mengarahkan mataku ke depan, dan melupakan apa yang ada di belakangku. Yang ada dibelakan bukan hanya kegagalan, tetapi juga keberhasilan. Monument-monumen keberhasilan yang kita bangun dapat menjadi beban dan menghambat kecepatan perjalan kehidupan kita. Keberhasilan-keberhasilan kerapkali menjadi guru bagi diri kita dan orang lain. Tetapi kerapkali menjadi batu sandungan bagi kita. Kesemunya kita jadikan formula atau konsep untuk mendapatkan sebuah keberhasilan. Konsep itulah kerapkali membatasi Kuasa Allah. Konsep itulah yang mengkerdilkan Allah. Kita yang ngatur Allah. Oh…kemaren jawaban doanya seperti ini, pastlah besok seperti ini. Kita yang menjadi penentu caranya Allah menjawab, harus seperti yang kemaren-kemaren...kalo ngak seperti itu (yang kita tahu berdasarkan pengalaman), kita kurang bisa menerimanya.

Banar..Allah tidak pernah berubah dari dahulu dan sampai selama-lamanya. Tetapi ayat itu berbicara tentang essensi / nature Allah (sifat dan kuasaNya). Kalo cara…..Dia memiki se-juta (bahkan lebih) cara yang variatif untuk menjawab doa kita.

Kalo kemaren Allah tolong saya, pasti hari ini Allah juga tolong saya (berbicara tentang karakter Allah yang tdk berubah), statement ini baru betul.

Dia adalah Raja, dimana keputusan final ada di tanganNya.

Robohkan Tembok-tembok yng berdiri menjadi penghalang kita menikmati kuasa dan kasih Allah dengan kuasa Roh Kudus di dalam kita.

Selamat menikmati firman.

1 komentar:

  1. Tulisanmu sangat memberkati, teruslah berbagi kebenaran, karena kita semakin diperkaya ketika kita memberi ! God Bless You.

    BalasHapus