Jumat, 30 Januari 2009

De Calling - when God calling you.


Keluaran 19-31

Ia adalah Allah yang Immanuel (selalu beserta kita)

Bukan hanya beserta kita, dengan kasihNya, Ia akan bertindak sebagai Bapa dalam kehidupan kita (kita mengalami kuasaNya).

Nyadar ato tidak, penyertaan Tuhan itu sempurna dan KOMPLIT banget. Di dalamnya kita akan menemukan kepuasan, di dalamnya kita menemukan sejahtera, di dalamnya kita menemukan sukacita, di dalamnya kita temukan kebenaran (coz it’s talking about kingdom of God)

Musa melihat dan mengalami bahwa penyertaan dan penyediaan Tuhan sempurna atasnya. Tuhan tidak pernah ingkar janji dalam kehidupan Musa. Pada waktu bangsa Israel sudah berkembang menuju ke suatu bangsa, dimana kebutuhan akan peraturan itu sangat diperlukan…pada waktu kebutuhan ini muncul….apa reaksi kita?

Kalo saya jadi Musa, saya pasti stress berat, dimana saya harus menetapkan undang-undang (wuih…seperti anggota dewan).

Tetapi kebenaran Firman yang kita baca menunjukkan bagaimana tindakan Allah pada waktu kebutuhan itu muncul. Allah bertindak terlebih dahulu sebelum Musa memintanya. Ya…Allah memperkenalkan diriNya sebagai Allah yang menyediakan.

Musa adalah seorang negarawan. Ia dididik dalam kelas bangsa mesir, dididik sebagai seorang pemimpin pada waktu itu. TETAPI ia tidak menggunakan itu. Ia menggunakan metode FRESH FROM THE HEAVEN. GOOD idea belum tentu GOD’s idea.

Peraturan itu Allah berikan, tinggal Musa terapkan.

Lewat peristiwa ini, Musa belajar;

  • Panggilan Allah disertai dengan urapan yang memampukan kita
  • Allah yang bertanggung jawab
  • Provision God
  • Jehovah Jireh
  • Allah yang setia

Oleh karena itu, Musa pernah berkata;

BILA ENGKAU ‘TAK BESERTAKU AKU ‘TAK MAU BERJALAN

Karena ia tahu bahwa sumber dari kehidupan dan keberhasilannya adalah Tuhan. Tugasnya adalah dimana Tuhan berada, di situ ia berada.

Menggunakan kacamata keterbatasan kita untuk melihat masa depan, believe me hasilnya pasti NGE”BLUR alias ngak jelas or samar-samar….

Menggunakan kacamata keterbatasan kita untuk melihat setiap kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita…hasilnya…ya ngak jauh-jauh, juga sama dengan yang di atas

Bagaimana dengan kita….

Menggunakan kacamata Firman untuk melihat masa depan…hasilnya pasti.

Buat kita kok coba-coba……yang pasti-pasti aja donk.

Pangilan atau tugas apa yang sedang atau akan Allah percayakan, dalam kehidupan kita?

Percayalah kesemuanya itu telah melewati seleksi / penyaringan, dan kuasaNya siap dicurahkan memampukan kita menyelesaikan panggilannya

yang terpenting di sini adalah Pengenalan kita akan siapa Allah dalam kehidupan kita dan siapa kita dalam Allah

Merupakan faktor yang dapat menetukan kesehatan kerohanian kita.

Menentukan warna sikap yang akan kita ambil dalam menghadapi krisis.

Tantangan dapat menjadi momentum dalam kehidupan kita (membawa kita semakin naik atau turun) tergantung dari reaksi yang kita berikan kepadanya.

Selamat menikmati Firman.

Kamis, 29 Januari 2009

Run to Jesus


Mat 14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

Mat 14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

Setiap dari pada kita pernah mengalami apa yang namanya kegagalan. Respon kita berbeda-beda pada waktu kita bertemu dengan kegagalan. Ada yang berusaha menjahuinya, ada yang menganggap dia seperti sampah yang seharusnya dibuang, ada yang menjadikannya teman atau sahabat, ada yang menganggapnya sebagai guru yang senantiasa memberikan pelajaran bagi kita. Pada waktu kita berpapasan dengan kegagalan, sikap apa yang kita kembangkan?

Untuk reaksi pertama (berusaha menjauhinya), ia menyangkal keberadaannya sebagai manusia yang terbatas yang kerapkali factor ini menyebabkan kegagalan

Untuk reaksi ke-dua (menganggapnya sampah), hal ini baik, tetapi, kalau kehidupan kita sambil lalu saja, tanpa memetik pelajaran dari kegagalan itu, maka dapat dipastikan kita akan bertemu dia kembali

Untuk reaksi ke-tiga (menjadikan dia sahabat atau teman), hal ini parah, karena kebanyakan dari mereka ”terikat” dengan trauma masa lalu dan dapat dipastikan bahwa kegagalan akan memperkenalkan kita kepada sahabat terbaiknya yaitu ketakutan. Ketakutan akan melumpuhkan iman, kelumpuhan iman akan membawa kehidupan kita jauh dari rencana dan kehendak Tuhan. SAYA TIDAK MAU

Untuk reaksi ke-empat (menjadikannya guru) banyak orang berkata bahwa kegagalan/pengalaman merupakan guru yang baik, itu betul, tetapi jangan kita sampai terjebak bahwa dalam kehidupan ini kita mengejar kegagalan, supaya menambah hikmat, itu merupakan kebodohan. Ya melepaskan masa lalu (kegagalan) dan menarik pelajaran darinya itu merupakan reaksi yang baik.

Tetapi ada reaksi yang ke-lima…..RUN TO YOU (JESUS)

Petrus memberikan kepada kita suatu nilai yang sangat indah. Suatu reaksi yang berbeda dengan kebanyakan teori orang-orang mengenai kegagalan. Suatu reaksi yang merupakan KINGDOM CULTURE banget….

Pada waktu ia berhadapan dengan kegagalan (tenggelam), reaksi pertama yang diambil oleh petrus adalah BERTERIAK MINTA TOLONG…

Semua orang melakukan hal yang sama pada waktu ia bertemu dengan kegagalan. Mereka selalu berteriak minta tolong. Tetapi yang menjadi pertanyaannya adalah, kepada SIAPA kita minta tolong…kerap kali alamat kita tertuju kepada orang atau diri sendiri (pengalaman hidup).

Yeremia berkata, terkutuklah orang yang seperti itu, dimana pengharapannya adalah orang bahkan dirinya sendiri (keadaannya gersang dan rapuh), tetapi diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan (bersandar kepada kekuatan Tuhan, Tuhan akan menguatkan dia – hijau daunnya).

Petrus berteriak minta tolong kepada YESUS. Ini merupakan suatu keputusan yang benar.

Dalam kehidupannya ia mempunyai pilihan untuk minta tolong kepada Yesus, karena ia bisa menolong dirinya sendiri, profesinya menjamin dirinya bisa berenang. Tetapi pilihan itu tidak ia ambil, ia tahu keputusannya akan memperburuk keadaannya. Ia tahu pilihan yang akan menolong dirinya yaitu berteriak kepada YESUS.

Apapun kegagalan yang kita hadapi, berikan reaksi yang tepat kepadanya. Bawa dia kepada Yesus. Maka kita akan melihat pertolongan yang dari sorga menolong dan memulihkan kehidupan kita.

Selamat menikmati Firman.

Selasa, 27 Januari 2009

kecil tapi indah


Suatu kali aku kehilangan tutup baterai handphone saya. saya coba mengingat aktivitas terakhir saya menggunakan handphone saya, dimanakah kemungkinan saya menjatuhkan tutup baterai itu. Bagi yang menemukan, mungkin benda itu adalah benda yang kurang berarti/berharga karena tidak mendatangkan keuntungan bagi yang menemukannya. Tetapi bagi saya, barang itu cukup berharga dan berarti karena saya cukup kesulitan untuk mengoperasinalkan handphone saya, saya harus mengunakan alat Bantu untuk mengoperasionalkan hp saya (saya ikat dengan karet). Tetapi jujur kalo dengan karet, penampilan fisik dari HPku jadi jaman doeloe kala…..

Tiba-tiba, temenku datang dan membawa tutup baterai hp saya. Saya sangat bersyukur dan gembira….akhirnya hp saya kembali dalam keadaan semula.

Setiap dari kita, memiliki potensi dalam kehidupan kita. Kita menjadi sangat bersukacita pada waktu kita eksplore dan menemukannya, tetapi kegembiraan itu menjadi lemah kembali oleh karena kita tahu bahwa talenta (kecil) yang ada dalam kehidupan kita.

Pada waktu temen saya menemukan tutup baterai itu, ia menganggap hal itu bukan sesuatu yang penting, tetapi di satu sisi hal itu penting. Hukum ini juga berlaku dalam kehidupan kita (kasus talenta). Talenta adalah investasi ilahi yang Allah berikan dalam kehidupan kita yang mana Allah rindu untk kita gunakan untuk memperlebar kerajaanNya (perumpamaan tentang talenta).

Pengalaman kehidupan kita bersama dengan Tuhan, mungkin kita berpikir hal itu merupakan hal yang sepele, tetapi pada waktu kita share mungkin di komunitas sel tentang kesetiaan Tuhan, mungkin tentang hal yang sepele bagi kita, tetapi itu bisa Allah gunakan untuk membangkitkan orang yang sedang bergumul dengan jawaban doa.

5 roti dan 2 ekor ikan merupakan hal yang sepele…..Allah gunakan untuk menyatakan bahwa Ia adalah Allah yang multiplikasi

Lewat tongkat yang sederhana Allah memakainya untuk menjadi pembangkit semangat musa

Keledai (lambang dari sesuatu yang diremehkan-bodoh) dipakai Allah untuk menyadarkan bileam

Gunakan kacamata Allah untuk melihat setiap potensi yang ada dalam kehidupan kita. Kacamata pendapat orang lain dan perasaan kita adalah kacamata yang buruk yang sering memberikan informasi salah dalam kehidupan kita.

Give it to lord…

Dan kita akan tercengang kagum, dengan perbuatan Allah lewat dalam dan melalui kita.

Selamat berpetualang dengan Allah, memasuki dimensi yang belum pernah kita alami dan lewati…en share it to others.

Jumat, 23 Januari 2009

Yohanes (God is Gracious)

Luk 1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah

dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah

engkau menamai dia Yohanes.

Di dalam sebuah nama termuat semua harapan dari orang tua mengenai kualitas kehidupan yang akan ditempuh, dialami, dan dirasakan oleh sang anak nantinya. Nama mewakili ekspresi iman orang tua terhadap kualitas anaknya. Dengan kelahiran Yohanes…SORGA berkepentingan untuk memebrikan nama. Hal ini yang paling menarik. Apa agenda Allah untuk anak ini, untuk bangsa ini….?

Dalam tradisi, nama seorang anak selalu dikaitkan dengan kerabat/pohon keluarga dari si anak tersebut. Biasa juga nama anak itu dikaitkan dengan kejadian besar yang terjadi pada waktu yang berkaitan dengan bangsa, keluarga ataupun pribadi. Tetapi ini cukup aneh….Zakharia harus memberikan nama kepada anakNya Yohanes.

Apabila kita DIGGING DEEPER mengenai kejadian ini, kita akan temukan keindahan firman yang luar biasa akan mempengaruhi kehidupan kita.


Hal pertama yang kita pelajari dari kelahiran Yohanes adalah God is Gracious

Arti nama Yohanes adalah God is gracious, grace, mercy of the lord.

Tidak memiliki anak merupakan tekanan bukan hanya batiniah seseorang tetapi juga tekanan social. Disamping ia berpikiran bahwa Tuhan tidak memberkati dia atau keluarga itu (berpikir bahwa mereka ada dalam garis kutuk), tetapi juga kehidupan mereka langsung menempati “kelas dua” dalam kehidupan social. Mereka merasa minder, tersisih dengan sendirinya. Ini merupakan suatu tekanan dengan bahasa yang tak terucapkan, tetapi hati mereka merintih dengan penuh harap.

Pada awal pembukaan kitab Luk. Allah bertindak dengan kasihNya menjawab kebutuhan anak-anakNya. Lewat keluarga Zakharia, Allah rindu menyatakan kepada Zakharia bahwa dia mendapat kasih karunia Allah, Allah telah berkemurahan dalam kehidupan Zakharia.

Apa yang menjadi tekanan-tekanan batiniah ataupun social yang sedang kita alami dalam kehidupan kita. Mungkin tekanan-tekanan itu menjadi suatu rintihan atau jeritan dalam doa-doa kita. Mungkin orang lain tdk mengetahui, tetapi Allah Tahu. Ia memberikan YOHANES (mercy, grace) dalam kehidupan kita. Yap, kemurahan Allah terkadang bekerja di dalam dan melalui kehidupan kita di luar 5 panca indra kita, apa yang tdk pernah kita pikirkan, dengar dan renungkan itu yang Tuhan perbuat bagi mereka yang mengasihi Dia.

Kemurahan berbicara mengenai sesuatu yang tdk layak, tdk semestinya kita terima, itu semuanya kita terima. Lewat kitab Lukas (pembukaan kitab Lukas), Allah rindu berbicara bahwa kebutuhan PRIMER manusia adalah TUHAN. Kita butuh kemurahan Tuhan dalam setiap area kehidupan kita.

Kurang lebih 400 tahun, Allah tdk berbicara kepada bangsa Israel. Tdk ada “hubungan “ yang terjadi antara Tuhan dengan umatNya. Selama itu bangsa ini mengandalkan kekuatannya sendiri untuk menjalani kehidupan mereka. Setelah itu Allah berbicara kembali kepada umatNya lewat perantaraan kelahiran Yaohanes. Friman Allah berkata di luar Aku, engkau tidak dapat berbuat apa-apa, kering, rapuh.

Kata kering atau rapuh adalah suatu kualitas kehidupan yang tidak bertahan lama, eksistensi mereka ada tetapi kualitas / essensi kehidupan tdk ada di dalamnya.

Hidup tetapi tidak menikmati hidup…wah repot en’ rugi.

Oleh karena itu kita perlu Tuhan, kita perlu anugrahNya.

Kebutuhan primer kita adalah Allah pribadi melalui anugrahNya kita bisa menikmati hidup yang berkualitas.


Hal ke dua yang bisa kita pelajari lewat kelahiran Yohanes adalah God is God, not a human

Allah memperkenalkan diriNya bukan manusia yang kerapkali lupa dan ingkar janji.

Yohanes adalah pribadi yang Tuhan siap untuk untuk mempersiapkan jalan bagi Messias. Walaupun sepertinya 4 abad Allah berdiam diri, tetapi IA menepati janjiNya, memberikan juru selamat kepada manusia yaitu YESUS

Berapa lama masa sukar yang sedang kita hadapi……jangan situasi MENGKARATKAN iman kita. Karat bukan saja merubah warna kulit dari besi/seng tersebut, tetapi ia mempengaruhi kualitas dari benda itu (kuat menjadi rapuh).

Kecemasan, ketakutan, kekuatiran dan antek-anteknya bukan hanya akan merubah “SKIN” (kulit, outer) kita tetapi juga menggerogoti kekuatan hidup kita sehingga kehidupan kita rapuh (mudah patah, hancur).

Berita YOHANES merupakan air yang segar yang dicurakan dari mata air surga kepada jiwa dahaga kita, memberikan kepada kita kekuatan yang baru untuk menjalani kehidupan yang Allah .

Selamat menikmati firman.

Lidah

Hari ini, saya mendengar firman Tuhan tentang ”alat vital” dalam kehidupan kita yang memegang peranan penting dalam menciptakan bentuk kualitas hidup yang akan kita masuki dan nikmati, yaitu LIDAH. Berbicara lidah selalu berkaitan dengan perkataan. Alkitab sangat memperhatikan menegnai perkataan.
Apabila kita cermati management perkataan merupakan suatu kelas yang bersifat terus-menerus yang setiap kita harus mengikutinya.
Suatu perenungan yang bisa kita ambil adalah pada waktu kita melewati masa sukar, sulit dan tidak menyenangkan apa yang keluar dari perkataan kita ?. Amsal mencatat siapa yang menggemakannya akan memakan buahnya. Paulus menambahkan bahwa dengan lidah atau perkataan kita “gaungnya” sampai pada kekekalan (dibenarkan dan diselamatkan).
Ada 3 kategori orang dalam menghadapi masa sukar, kerapkali perkataannya menjadi anak panah (senjata untuk membunuh, sarana yang memfasilitasi untuk menyalurkan kemarahan) yang siap untuk dilepaskan kepada musuhnya (penyebab terjadinya sesuatu yang ia alami).

1. Fokus pada orang lain
Selalu melihat bahwa orang lain ataupun situsai yang menyebabkan kualitas kehidupan yang ia alami dan nikmati. Serangan demi serangan kita lepaskan kepada kehidupan mereka. Dari nada perkataan yang keras sampai pelan (menyindir), dari kosakata yang berifat kelemahan fisik/mental samapi kepada ciptaan yang klasifikasinya lebih rendah derajatnya. Semuanya itu terorganisir dan keluar “dengan lancar” (tanpa dipikir terlebih dahulu) secara otomatis keluar dari mulut kita. Semua mendekriditkan mereka. Ya, ada kalanya secara fakta dan norma/hukum kesalahan ada pada mereka. Tetapi yang paling penting di sini adalah BUKAN BENAR ATAU SALAH TETAPI RESPON. Walaupun perkara kita benar tetapi respon kita salah akan mengakibatkan posisi kita salah. Beri respon yang benar kepada seseorang, bahkan kepada musuh atau “ yang berhutang” kepada kita (hutang kasih, pengampunan, dll). Yesus mengajarkan kasihilah musuhmu. Ucapsyukurlah dalam segala hal. Pada waktu menghadapi “krisis” (orang banyak lapar), Ia tidak anmenyalahkan keadaan, Ia tidak menyalahkan orang banyak itu, atau berpikir “ini bukan urusan saya. Tetapi respon perkataannya “Ia menengadah ke langit dan mengucap syukur”. Dan terjadilah MAKAN BESAR – mukjizat pelipatgandaan….MAU….MAU….MAU…ubah fokus kita

2. Fokus pada diri sendiri
Menyalahkan diri sendiri adalah option yang kedua. Posisi kedua bukan berarti kurang berbahaya..tetapi ini kerapkali menjadi daya dorong seseorang untuk mengambil tindakan mengakhiri dirinya sendiri. Mengakhiri hidupnya disini bisa bereaksi cepat atau lambat. Kalau cepat…setiap kita sudah tahu…beragam bentuknya, tetapi yang perlu kita sadari yang reaksi lambat ini, karena kerapkali reaksi ini muncul dan kita nikmati hal ini, walaupun posisi kita sebagi orang percaya. Menyalahkan diri sendiri dengan diikuti perkataan-perkataan yang mengutuk diri sendiri akan menciptakan proses kematian secara perlahan-lahan (reaksi lambat). Jangan menghakimi masa depan kita dengan kegagalan yang kita terima atau alami hari kemaren atau 5 menit yang lalu. MENGAPA karena Allah yang kita sembah tidak pernah berbuat demikian terhadap kita. Alkitab selalu mencatat bahwa Yesus apabila bertemu dengan seseorang, Dia selalu menyapa, berbicara, berkata tentang potensi…suatu kehidupan yang terbaik dari Allah yang ia rancang khusus dalam kita. Focus perhatian Allah tidak tertuju pada masa lalu kita, sebagai pertimbangan masa depan kita. Focus pertimbangan untuk masa depan kita adalah YESUS. Ia melihat DARAH YESUS menyelimuti kehidupan kita, bukan karena hasil pekerjaan kita….tetapi KARYA ALLAH…ada amin!.
Jadi sekarang berhenti mengutuki diri kita sendiri….mengapa ? karena siapa yang di dalam KRISTUS tidak ada lagi penghukuman.
Biarlah hati nurani kita diwarnai dengan KRISTUS –Kristus menjadi hakim, bukan perasaan-, sehingga kita bisa berdamai dengan hati nurani kita (tdk ada lagi penghakiman)

3. Fokus pada Tuhan
Pilihan yang terakhir adalah perkataan kita yang buruk tentang Tuhan. Kerapkali kita mengukur kasih Allah dengan sesuatu yang kita terima, sesuatu yang kita rasakan, sesuatu yang kita alami dan nikmati. Kita menggunakan kacamata emosi untuk melihat Allah. Kenyataannya 100% itu salah. Orang benar hidup oleh iman bukan oleh perasaan. Perasaan seringkali keliru dan menipu. Perasaan adalah teleskop yang berkekuatan terbatas untuk melihat Allah yang tidak terbatas…akibatnya hasil penglihatan kita buram, samara-samar….kemudian kita menjadikan yang samar-samar itu suatu kepastian….WAH SUSAH KALO GINI. Sesuatu yang belum tentu pasti kita jadikan sebagai patokan/dasar penilaian.
Alkitab berkata orang masuk dala kristeria bodoh adalah orang yang membangun pondasi hidupnya atas dasar sesuatu yang tidak kokoh (pasir). Nah kita ngak mau di bilang bodoh kan…????
Tetapi kita ingin dikatakan sebagai orang bijak..orang bijak adalah orang yang dapat memprediksikan sesuatu yang terjadi di depan dan ia bertindak untuk mempersiapkan dirinya dalam menghadapi masa itu untuk mendapatkan keuntungan baginya.
Kunci disini adalah GALI dan LIHATLAH PONDASI kehidupan kita…apakah pasir (perasaan) atau FIRMAN TUHAN (batu karang).
Lewat Firman kita bisa belajar bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu UNTUK MENDATANGKAN KEUNTUNGAN BAGI MEREKA YANG MENGASIHI DIA…..janji ini hanya berlaku bagi yang mengasihi Tuhan.
Barang siapa berkata mengasihi Tuhan, dialah yang melakukan kehendakKU. Melakukan kehendak Tuhan berarti mengerti dan menerima Yesus sebagai kebenaran tertinggi (Tuhan) dalam tahata kehidupannya) dan mengganti pondasi kehidupannya dengan nilai-nilai kerajaanNya.
Selamat menikmati Firman.

Kamis, 22 Januari 2009

Rejoice is will's of God

Rejoice evermore……In every thing give thanks: for this is the will of God in Christ Jesus concerning you. 1 Tesalonika 5: 16-18. Membaca ayat ini membutuhkan cuma beberapa detik saja. Tetapi menghidupi/menerapkan ayat dalam kehidupan kita pada waktu menghadapi kehidupan yang sulit dan tidak menyenangkan, membutuhkan waktu lebih lama daripada kita membacanya.
Apabila kita cermati dan digging deeper ayat ini, maka kita akan temukan kekayaan yang luar biasa yang bisa memberikan kita pengertian dan kekuatan untuk berjalan di dalam rencanaNya Allah. Kita akan bereaksi berbeda terhadap ayat ini, bukan malah sebaliknya menganggap ayat ini adalah “kemustahilan” yang ditawarkan dala kehidupan kita.
Satu kata kunci yang diberikan oleh Paulus dari perintah REJOICE itu adalah WILL OF GOD IN CHRIST JESUS. Dari kata kunci inilah kita akan bertolak lebih dalam untuk melihat keindahan firman Tuhan.


Hal pertama yang harus kita mengerti tentang will of God di sini adalah DIA MENGENAL PRIBADI KITA SEBAB DIA YANG MENCIPTA KITA
Berbicara WILL atau kehendak, berarti itu bersinggungan dengan sang Pribadi yang berkehendak. Start kita dari sini. Berangkat dari pengenalan kita akan Allah kita, sebab ini akan mempengaruhi cara pandang kita mengenai kehidupan yang sedang kita hadapi dan alami.
Berontak adalah warna dasar dari manusia. Menolak merupakan pilihan pertama yang ada dalam kehidupan kita pada waktu kita diperhadapkan dengan sebuah perintah untuk kita lakukan atau taati.
Manaati tanpa sebuah pengertian itu berarti legalisme. Hanya akan MENGURAS ENERGI DAN EMOSI kita (legalisme adalah si penguras energi). Tetapi menaati dengan sebuah pengertian yang benar maka bukan hanya kekuatan ekstra yang kita dapat tetapi juga kita akan menikmati apa yang dikatakan Alkitab (apa yg tidak pernah kita pikirkan, renungkankan bahkan dengar itu yang Tuhan sediakan bagi setiap orang yang mengasihi Dia).
Mari kita singkapi perintah Tuhan ini dengan sebuah pengertian yang benar.
Alkitab menggambarkan bahwa Allah kita adalah Allah yang selalu memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita, Ia adalah sumber kasih (kasih selalu identik dengan memberi). Tidak ada keegoisan dalam pribadi Allah (egois adalah salah satu manifetasi dosa). Dan Allah yang seperti itu mengambil keputusan untuk mengasihi kita, dengan segala potensi, kekuatan, kuasa yang Ia miliki dalam keberadaanNya sebagai Allah, Ia sudah, sedang dan akan memberikan yang TERBAIK dalam kehidupan kita (memberikan AnakNya yang tunggal untuk mati di kayu salib ganti kita).
Allah kita adalah Allah yang tidak pernah memaksakan kehendakNya, Ia menghormati kita sebagi pribadi yang mempunyai kehendak bebas. Tetapi dalam ke-Mahatahuannya dan kedahsyatan dan keindahan kasihNya (saya sengaja menggunakan kata itu- dahsyat dan indah-), Ia melihat apa yang terbaik dalam kehidupan kita. Kita harus sadar akan keberadaan Allah. Paulus menulis WILL OF GOD…not his will, but GOD, the Creator of life…sang pencipta kehidupan…pencipta saya dan engkau (yang sedang membaca). Ia tahu kualitas kita, Ia tahu dari bahan apa kita diciptakan, Ia tahu apa yang PAS, COCOK, SESUAI, BERMANFAAT, BAIK, KEBUTUHAN PALING DASAR. Ia mengetahui bagaimana cara memperlakukan kita, jauh dari pengetahuan yang kita punya mengenai diri kita. Sebab Ia yang mendesain kita. Keberadaannya bukan untuk membatasi dan mengambil sukacita kita tetapi HE WANT TO MAXIMIZE OUR JOY. (Ulangan 30).

Hal kedua yang dapat kita pelajari mengenai will of God adalah Kasih seorang Bapa kepada anakNya
Point ke dua ini adalah point lanjutan yang pertama. Kita harus mengalami Allah (mengenal dan mengalami Allah) baru kita bisa masuk pada point yang kedua ini. Di sini kita melihat bahwa Tuhan menunjukkan kepada kita jalan yang menuju kepada suatu kehidupan. Dalam situasi yang kurang menyenangkan, kita biasanya diperhadapkan dengan sebuah pilihan bersungut-sungut atau REJOICE. 1 Kor. 10. memberikan kepada kita sebuah pelajaran bahwa bersungut-sungut adalah gaya hidup tidak percaya kepada Tuhan dan membuat seseorang berjalan keluar dari rencana Allah dan ujung dari jalan itu adalah maut. Dengan kasihnya Ia menasehatkan kepada kita jalan yang dikehendakinya (terbaik untuk kita menikmati janji-janji Allah) yaitu bersukacita dan mengucap syukur. Kita harus mengerti makna yang terkandung dalam ucapan syukur. ucapan syukurmemiliki pengertian pernyataan iman kita bahwa Ia (Tuhan) akan bekerja sesuai dengan janji FirmanNya dalam kehidupan saya. Luar biasa, dengan ucapa syukur mengkondisikan kehidupan kita untuk tetap terbuka terhadap campur tangan Tuhan. Melalui ucapan syukur (tangan terbuka dan kepala menengadah ke atas), mengingatkan kita bahwa Tuhan masih di tahtaNya (Ia tidak pernah lepas kendali dalam kehidupan kita)

Hal ketiga yang perlu kita mengerti mengenai will of God adalah Kekuatan Ilahi.
Satu hal yang pasti adalah apabila kita berjalan dalam kehendakNya, berjalan mengijinkan firman di depan kita maka kita akan di mampukan dengan kuasa adikodrati yang dari sorga untuk mengatasi sesuatu yang mustahil bagi kita sekalipun. Petrus mengalami pengalaman pribadi yang bersifat supranatural – berjalan diatas air – bukan karena kesaktian Petrus, tetapi ia taat akan kehendak Yesus.. Pada waktu petrus meminta agar ia datang ke Yesus, lalu Yesus melepaskan firman “Datanglah”.
FIRMAN itu yang menopang keberadaan Petrus,
FIRMAN itu yang memampukan Petrus sehingga ia dapat berjalan di atas air, diatas kemustahilan.
FIRMAN itu yang membawa kehidupan Petrus mengenal bahwa Yesus berkuasa atas alam semesta (pembuktian otoritas sang FIRMAN)
Ketaatan terhadap firman Allah membuka campur tangan Allah dalam kehidupan kita. Ketaatan memampukan kita melihat kedahsyatan Firman yaitu Kristus Yesus sendiri bermanifestasi dalam dan melalui kehidupan kita. OBIDIENCE RELEASE A DIVINE POWER WITHIN US
Paulus memakai kata di dalam Yesus. Kata ini mengandung makna dimana keyakinan Paulus bahwa hanya di dalam Yesus kita memperoleh semua yang kita butuhkan. Sukacita yang kita alami hanya ada di dalam Yesus. Firman Tuhan yang menjaminNya. Jadi, jangan salah mata air, sebab itu akan mempengaruhi hidup perjalanan kita.
Jangan serahkan kepemimpinan hidupmu kepada situasi, materi, maupun relasi, sebab mereka adalah tuan yang terbatas kemampuannya dan bersifat sementara, berikan kepada yang tak terbatas dan bersifat kekal yaitu YESUS. Sebab segala sesuatu akan digoncangkan sehingga tinggal apa yang tak tergoncangkan, yaitu kerajaanNya.
Pelajaran hari ini memberikan pengertian kepada kita mengenai KEHENDAK ALLAH, berangkat dari pengenalan pribadi si pemberi kehendak, lalu mengalami metanoia (perubahan pikiran) ngerti bahwa hal itu menguntungkan saya dan terakhir sudah pasti kita mengalami Firman. Enjoy Your day with Jesus, en’ share it with others. Jesus Bless you.

Think Twice

Respon adalah keputusan yang diwujudnyatakan secara verbal atau non-verbal yang kita ambil atau pilih dalam menghadapi situasi/kondisi yang kita hadapi.
Lewat perenungan saya, kehidupan yang kita alami sekarang factor yang terbesar penyebabnya adalah respon kita.
Dalam Ulangan 28, dikatakan dicatat disana bahwa apabila kita memberikan respon yang benar maka kita akan menikmati sesuatu yang baik dalam kehidupan dan keturunan kita demikian juga sebaliknya.
Respon kita menentukan apa yang kita nikmati kelak.
Respon kita menentukan kualitas kehidupan yang akan kita masuki dan nikmati
Respon akan membawa kita semakin jauh / dekat dengan rencana Allah
Ketika sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang dia (kain) inginkan, Kain memberikan sebuah respon yang salah terhadap situasi dan Allah
He disagree with God
He disagree with the ultimate Truth
Mentalitas “Lho kok gini…lho kok gitu…?”
Beberapa hal yang perlu kita sadari sebelum kita mengambil sebuah respon;


Hal pertama “sadar betapa pentingnya atau berpengaruhnya respons kita.
Respon yang diambil oleh kain menyebabkan kehidupannya keluar dari rencana Allah. Salah satu rencana Allah dalam kehidupan kita adalah hidup kita dibawah berkatNya. Berbicara berkat perlu kita luaskan pandangan kita bahwa berkat bukan hanya sebatas berbicara materi saja, tetapi lebih jauh. Disana berbicara tentang keselamatan, damai sejahtera, hikmat, sukacita, pembenaran, perlindungan, pembelaan, penyediaan, wahh masih banyak lagi alami sendiri dech..ngak enak kalau Cuma dengar dari saya (penulis).
Kesadaran ini kita lebih mengenalnya dengan sebuah hokum tabur tuai. Alkitab jelas tanpa ragu lagi mengajar kepada kita bahwa hokum ini pasti akan terjadi dalam kehidupan kita. Kita tidak bisa lari dari hukum ini, tidak peduli siapapun kita.
Respon yang kain berikan berakibat fatal dalam kehidupannya. Ada beberapa dampak yang saya catat;

1. Visionless . Kehidupannya setelah itu dikenal sebagai seorang pelarian. Kehidupannya dikendalikan oleh ketakutan. Ketakutan itu yang membuat ia tidak bisa menatap masa depannya. Yang ia lihat hanya tempat mana lagi yang akan saya tuju, tidak ada yang pasti.
2. 2H (Homeless dan Hopeless). Ia memandang kehidupannya menjadi seorang pengembara. Seseorang yang mengembangkan suatu kehidupan hidup berpindah-pindah. Tidak ada tempat baginya yang membuat nyaman. Suatu kehidupan yang jauh dari rasa puas. Terkadang dalam kehidupan kita, kita berjalan dengan sudut pandang yang berbeda mengenai kepuasan. Satu sisi sebagian kelompok mengajarkan kepada kita kepuasan adalah hasil / akibat dari kita mengambil keputusan yang kita mau (kalau kamu suka lakukan saja), tetapi Alkitab mengajar kepada kita bahwa kepuasan itu muncul karena kita mengedepankan nilai-nilai kerajaan Allah, kepuasan adalah akibat kita mengijinkan kephidupan kita dikendalikan/dipimpin oleh Roh Allah. Sebab kerajaan Allah berbicara tentang kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh ROH KUDUS.
Salah satu alasan seseorang untuk menetap pada suatu tempat adalah ia senang, enjoy, ngerasa ketenangan batin…
Secara ndak langsung, itu adalah ungkapan hati dari kain, PEACELESSNESS. Tangki damai sejahternya kosong, karena ia menolak menjadikan Yesus sebagai The Ultimate truth in his life.
Lebih jauh lagi HOMELESS ini berbicara mengenai tiada yang melindungi atau meng-cover hidupnya (Protectless). Ia takut apabila ada orang yang menjumpainya lalu membunuhnya, ia takut akan keselamatan jiwanya. Keberanian membunuh saudaranya, berubah menjadi ketakutan yang selalu membuntuti kehidupannya. Salah satu indikasi seseorang berbuat dosa atau menjadikan dosa sebagai penguasa kehidupannya adalah kehidupannya dikuasai / terikat / dikendalikan oleh rasa takut (situsai, orang, masa lalu, sekarang dan akan datang)
3. Countless. Kehidupannya “….LEWAT….”. kehidupannya tidak diperhitungkan lagi. Kalau kita lihat dalam daftar keturunan adam (Kej.5), tidak dicantumkan nama kain. Kehidupannya “ TERLEWAT “. Paling ngak enak kalau kehidupan kita “TERLEWAT” akan sesuatu. Kita tidak bisa mendapatkan inti dari cerita itu, kita Cuma kebagian cerita saja. Bukan rotinya Cuma remah-remah….anda mau…saya TIDAK MAU. Saya mau menerima dan menikmati berkat FRESH FROM THE HEAVEN. Allah tidak mendesain kita sebagi KELOMPENCAPIR (kelompok pendengar, pemirsa dan pirsawan) intinya kita bukan sebagai penonton….tetapi Allah mau kita terlibat aktif sebagai “pemain utamanya”.

Hal kedua bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan
Setelah kita merenungkan akibat dari respon kita, maka hal selanjutnya yang kita tindak lanjuti adalah bertumbuh dalam pengenalan akan Allah. Terkadang dream comes true berbicara detik, kadangkala beribcara bulan, kadang kala berbicara tahun. Banyak daripada kita gagal di fase yang ke-dua ini. Tidak sabar untuk menunggu. Lalu “lahirlah ismael” (ismael lahir dari daging). Ismael berbicara tentang usaha kita menolong Allah. Atau lebih tepatnya kita “mengkudeta” Allah dari tahta kehidupan kita. Hasilnya….BURUK. lewat Kain, Abraham, Saul, mengajarkan kepada kita ketidaksabaran menunggu membawa kita kepada kehidupan yang rapuh & gersang (Yer. 17:5). Ketenangan hati kita muncul dari pengenalan kita akan Pribadi Allah kita. Tidak ada cara lain untuk mengenal Allah kita selain kita meluangkan waktu kita untuk bersekutu dengan Dia. Pengenalan bahwa hikmatNya, kasihNya, kuasaNya, karakterNya sempurna atas kehidupan kita. Segala sesuatu yang Ia perbuat adalah untuk kepentingan kita, dalam penciptaan kita mengerti bahwa Ia menciptakan kita sebagai obyek kasihnya, dalam perjanjian baru kita melihat bahwa kasihNya kepada kita yang membuat penderitaan dan kematian merupakan pilihan yang harus diambil supaya kehidupan kita mengalami keselamatan dan pemulihan. Apabila kita mengalami kasih Tuhan melalui pengenalan pribadi dengan Allah, maka pada waktu kita mengalami“Penolakan, Penundaan” yang berasal dari Allah, kita bisa melihatnya dengan cara yang berbeda.

Hal ketiga tetap percaya dan nantikan kegenapan janji Tuhan.
Kalau Allahku yang aku sembah tidak akan menyelamatkanku, aku tetap menyembah
Dia. Ini merupakan penggalan ucapan yang diucapkan secara sadar oleh Sadrakh,
Mesakh dan Abednego. Suatu keyakinan iman yang luar biasa yang mereka tunjukkan
kepada kita. Keputusan mereka membawa mereka kepada api yang menyala-nyala (bahkan dinaikkan 7 kali panasnya). Maut di depan mereka, tetapi mereka tetap percaya dan menantikan kegenapan janji Tuhan. Situasi tidak akan mempengaruhi Allah untuk bertindak, tetapi respon/sikap hati kita yang akan membuat kita melihat campur tangan Allah nyata dalam kehidupan kita. Allah tidak tertarik dengan apa yang kita lakukan tetapi Ia lebih tertarik dengan motivasi apa yang membuat kita melakukan hal itu.
Iman mereka (sadrakh en the geng), tidak membuat api itu padam, atau sesuatu supranatural menghentikan perjalanan mereka menuju dapur api, tetapi malah sebaliknya mereka masuk ke dalam api itu.
Pelajaran penting yang kita dapat adalah;

- Jangan coba mendiskripsikan cara kerja Allah. Keputusan ada ditangan BAPA kita, dan ia tahu apa yang terbaik bagi kita (untuk keuntungan kita)

- Alkitab mengajar kepada kita bahwa menjadikan Yesus sebagai raja dalam kehidupan kita tidak akan melalukan dapur api yang menyala di depan kita, singa-singa, bahkan badai…tetapi yang Ia janjikan adalah penyertaan Tuhan. (lihat dan gali di dalam Alkitab mengenai penyertaan Tuhan)

Nabi Yesaya mencatat;
Isa 30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Isa 30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
Isa 30:17 Seribu orang akan lari melihat ancaman satu orang, terhadap ancaman lima orang kamu akan lari, sampai kamu ditinggalkan seperti tonggak isyarat di atas puncak gunung dan seperti panji-panji di atas bukit.
Isa 30:18 Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!
Menanti bukanlah sebuah tindakan pasif, tetapi tindakan aktif yang selalu kita lakukan setiap saat dimana kita mengambil keputusan dengan sadar bahwa Yesus adalah Tuhan dan tetap menyerahkan kepemimpinan ada di dalam tanganNya.
Tetap percaya dan nantikanlah Tuhan, sebab Yesaya 40:31`berkata tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Hari ini sebelum engkau mengambil keputusan...think twice. Coba renungkan baik-baik bersama dengan Tuhan, lalu bertindaklah sesuai dengan bimbinganNya.
Selamat menikmati firman …..

Excitement

Gen 4:1 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."
Gen 4:2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
Gen 4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
Gen 4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
Gen 4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
Gen 4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
Gen 4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Alkitab berkata pengharapan yang terpenuhi menyegarkan jiwa. Ya, setiap manusia berjalan dengan sebuah tujuan (walaupun ada yang tidak), mereka mempunyai beragam keinginan. Dan merupakan sukacita tersendiri apabila mereka melihat dan merasakan/mengalami keinginan mereka terwujud. Berbagai respon dijunjukkan oleh seseorang saat keinginan mereka tidak terwujud ada yang marah dan ditindaklanjuti dengan menyalahkan, berbuat diluar norma (membunuh, mencuri dll). Tetapi ada juga yang bereaksi berbeda, kenyataan itu dibawa kepada suatu perenungan dan menghasilkan suatu introspeksi dicampur dengan evaluasi dan menghasilkan sebuah prestasi. Bagaimana dengan kita?
Cuplikan cerita yang kita baca hari ini memperlihatkan kepada kita mengenai seseorang yang bernama Habel. Ia mempersiapkan persembahannya dengan sebuah pengharapan/keinginan supaya persembahannya diterima, tetapi kenyataan berbicara berbeda. Apa yang dilakukan dan dialami oleh Habel adalah sebuah pengalaman hidup yang setiap dari kita pasti akan mengalaminya. Hal penting yang dapat kita petik disini adalah pada saat hal itu terjadi dalam kehidupan kita, apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan mengikuti Habel?...tunggu dulu….cerita itu tidak terputus disitu, mari kita lihat lebih dalam kisah ini. Pada waktu persembahannya ditolak oleh Tuhan, maka Habel memberikan respon yang salah (hatinya panas dan mukanya muram). Dalam kehidupan ini, perlu kita sadari bahwa respon kita terhadap sesuatu mempunyai dampak yang besar dalam kehidupan kita. Respon menentukan kualitas kehidupan yang akan kita masuki dan nikmati. Sebenarnya apabila kita coba renungkan, respon kain sebenarnya merupakan ketidaksetujuaan kain terhadap keputusan Tuhan. Ia menolak kebenaranNya. Dan berkata dalam hatinya bahwa Aku yang benar, bukannya Allah. Keputusan itu sangat salah…gaya hidup seperti ini akan mengundang masuk dosa dalam kehidupan kita.
Melalui otoritas (gembala) di gereja saya, Allah berbicara bahwa bulan ini adalah bulan Excitement- sesuatu yang menggairahkan, Rejoice in the Lord. Mengajar kita bahwa respon hati kita haruslah rejoice in the Lord Jesus. Perbedaan Rejoice dengan Happiness adalah kalau happiness sesuatu harus happen terlebih dahulu baru happiness itu ada. Happiness merupakan akibat dari sesuatu yang terjadi. Tetapi rejoice sumbernya berbeda, ia bersumber kepada dan dari Allah. Muncul dan meluap dari pengenalan dari Allah, karakterNya, kuasaNya, hikmatNya, kasihNya sempurna atas kita.
Dengan kasihNya ia menegur dan membimbing habel seperti anakNya, Ia berkata mengapa engkau memberikan respon yang buruk, responmu menciptakan suatu kehidupan yang akan dikuasai oleh dosa. Tetapi kasihNya lewat nasehat itu tidak diindahkan oleh Habel, lalu ia memilih mengundang dosa mewarnai kehidupannya (berkuasa atasnya) dan itu menyebabkan dia menjadi pengembara (seseorang yang tidak mempunyai damai sehajtera dan rasa puas) dalam kehidupannya, bukankah demikian yang terjadi dalam kehidupan seseorang apabila ia menjadikan dosa sebagai penguasa dalam kehidupannya (ngak ada damai dan rasa puas).
Ini merupakan pelajaran berharga pada bulan ini. Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita…beri respon yang benar..rejoice in the Lord

Mengapa?
Karena kita tahu bahwa Dia memberi yang terbaik, dengan waktu yang terbaik dan cara yang terbaik dalam kehidupan kita oleh karena kasihNya dalam kehidupan kita.

Overcomers the world

Memasuki tahun 2009, setiap orang mempunyai prediksi masing-masing. Berangkat dari prediksi ini seringkali kita mengembangkan suatu gaya hidup yang akan kita nikmati hasilnya cepat atau lambat. Hal yang paling penting disini adalah, standart apa yang kita gunakan untuk memprediksi masa depan (tahun ini). Apakah hasik eksplorasi diri (potensi, bakat) atau kekayaan Allah yang kita gali.....
Keputusan kita mempengaruhi kehidupan apa yang akan kita alami dan nikmati....
Kehidupan ini mengajar kepada kita ada dua golongan manusia.
yang pertama adalah Overcome by the world. Nah gambaran dari jenis ini adalah;

a. Boldlessness is their face look
Pribadi yang kehidupannya ditaklukkan oleh kegagalan, kekuatiran, kecemasan. Suatu kali Musa mengutus 12 pengintai untuk mengintai negeri perjanjian, singkat cerita, mereka kembali dengan hasil laporan yang berbeda. 10 mengatakan buruk (hasil analisa perbandingan antara kenyataan dengan diri sendiri....yang ini nih yang parah...) hasilnya kecemasan nah buntut-buntutnya mereka kehilangan janji bahkan kematian. Beda dengan yang 2. Mereka memandang kenyataan dengan cara pandang Tuhan. Hasilnya KUEREEN ABIIZZZ. mereka menikmati berkat Tuhan...so angkat wajah Kita, pandang wajahnya yang selalu tersenyum. Tetap nantikan yang terbaik dari Tuhan. Maka Tuhan akan buat segala sesuatunya indah pada waktunya.

b. Blame is their favorite song
Apa nyanyian kesukaan kita. menyalahkan kondisi, situasi, oranglain, diri sendir, atau bahkan Tuhan....TIDAK akan mengubah apa-apa dalam kehidupan kita. Ini adalah nyanyian klasik yang dinyanyikan oleh Adam pertema kali. (menyalahkan hawa). Apa yang ia dapatkan, ia diusir dari tama eden. Kehidupan yang selalu menyanyikan lagu ini, maka cepat atau lambat kita akan "terusir" dari tempat dimana kita ditempatkan, bahkan menambah berat segala sesuatu yang kita kerjakan dengan tangan kita. sebagai The Son Of God. respon kita seharusnya berbeda. Pujian favorite kita adalah Hellelujah...Halal Jahwe...pujilahTuhan. Pujian kepada Tuhan meruntuhkan tembok yerikho, merontokkan belenggu-belenggu penjara. wuih....DAHSYAT

c. "b" is their alpabeth
b menggambarkan secondary class, mengharapkan sesuatu yang biasa-biasa saja. mentalitas mediokritas. Yah......biasa-biasa saja, ya....cukuplah segini...Allah menaruh benih yang terbaik dalam kehidupan kita, supaya kita tidak hidup dalam warna "biasa". Elia adalah manusia biasa tetapi dia melakukan perkara yang luar biasa bersama dengan Tuhan. Bercerminlah dengan Firman maka engkau akan mengetahui siapa engkau di dalam Allah. U R the son of God, lewat kehidupanmu, Allah rindu melakukan perkara-perkara ilahi sehingga orang-orang disekitarmu mengerti bahwa hanya Yesus adalah satu-satunya Allah yang hidup yang layak untuk disembah.

Kita dirancang dan diberkati sebagai seorang OVERCOMERS the world bukan sebaliknya. Why..? karena Firman Allah yang mengatakannya.