Kamis, 22 Januari 2009

Rejoice is will's of God

Rejoice evermore……In every thing give thanks: for this is the will of God in Christ Jesus concerning you. 1 Tesalonika 5: 16-18. Membaca ayat ini membutuhkan cuma beberapa detik saja. Tetapi menghidupi/menerapkan ayat dalam kehidupan kita pada waktu menghadapi kehidupan yang sulit dan tidak menyenangkan, membutuhkan waktu lebih lama daripada kita membacanya.
Apabila kita cermati dan digging deeper ayat ini, maka kita akan temukan kekayaan yang luar biasa yang bisa memberikan kita pengertian dan kekuatan untuk berjalan di dalam rencanaNya Allah. Kita akan bereaksi berbeda terhadap ayat ini, bukan malah sebaliknya menganggap ayat ini adalah “kemustahilan” yang ditawarkan dala kehidupan kita.
Satu kata kunci yang diberikan oleh Paulus dari perintah REJOICE itu adalah WILL OF GOD IN CHRIST JESUS. Dari kata kunci inilah kita akan bertolak lebih dalam untuk melihat keindahan firman Tuhan.


Hal pertama yang harus kita mengerti tentang will of God di sini adalah DIA MENGENAL PRIBADI KITA SEBAB DIA YANG MENCIPTA KITA
Berbicara WILL atau kehendak, berarti itu bersinggungan dengan sang Pribadi yang berkehendak. Start kita dari sini. Berangkat dari pengenalan kita akan Allah kita, sebab ini akan mempengaruhi cara pandang kita mengenai kehidupan yang sedang kita hadapi dan alami.
Berontak adalah warna dasar dari manusia. Menolak merupakan pilihan pertama yang ada dalam kehidupan kita pada waktu kita diperhadapkan dengan sebuah perintah untuk kita lakukan atau taati.
Manaati tanpa sebuah pengertian itu berarti legalisme. Hanya akan MENGURAS ENERGI DAN EMOSI kita (legalisme adalah si penguras energi). Tetapi menaati dengan sebuah pengertian yang benar maka bukan hanya kekuatan ekstra yang kita dapat tetapi juga kita akan menikmati apa yang dikatakan Alkitab (apa yg tidak pernah kita pikirkan, renungkankan bahkan dengar itu yang Tuhan sediakan bagi setiap orang yang mengasihi Dia).
Mari kita singkapi perintah Tuhan ini dengan sebuah pengertian yang benar.
Alkitab menggambarkan bahwa Allah kita adalah Allah yang selalu memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita, Ia adalah sumber kasih (kasih selalu identik dengan memberi). Tidak ada keegoisan dalam pribadi Allah (egois adalah salah satu manifetasi dosa). Dan Allah yang seperti itu mengambil keputusan untuk mengasihi kita, dengan segala potensi, kekuatan, kuasa yang Ia miliki dalam keberadaanNya sebagai Allah, Ia sudah, sedang dan akan memberikan yang TERBAIK dalam kehidupan kita (memberikan AnakNya yang tunggal untuk mati di kayu salib ganti kita).
Allah kita adalah Allah yang tidak pernah memaksakan kehendakNya, Ia menghormati kita sebagi pribadi yang mempunyai kehendak bebas. Tetapi dalam ke-Mahatahuannya dan kedahsyatan dan keindahan kasihNya (saya sengaja menggunakan kata itu- dahsyat dan indah-), Ia melihat apa yang terbaik dalam kehidupan kita. Kita harus sadar akan keberadaan Allah. Paulus menulis WILL OF GOD…not his will, but GOD, the Creator of life…sang pencipta kehidupan…pencipta saya dan engkau (yang sedang membaca). Ia tahu kualitas kita, Ia tahu dari bahan apa kita diciptakan, Ia tahu apa yang PAS, COCOK, SESUAI, BERMANFAAT, BAIK, KEBUTUHAN PALING DASAR. Ia mengetahui bagaimana cara memperlakukan kita, jauh dari pengetahuan yang kita punya mengenai diri kita. Sebab Ia yang mendesain kita. Keberadaannya bukan untuk membatasi dan mengambil sukacita kita tetapi HE WANT TO MAXIMIZE OUR JOY. (Ulangan 30).

Hal kedua yang dapat kita pelajari mengenai will of God adalah Kasih seorang Bapa kepada anakNya
Point ke dua ini adalah point lanjutan yang pertama. Kita harus mengalami Allah (mengenal dan mengalami Allah) baru kita bisa masuk pada point yang kedua ini. Di sini kita melihat bahwa Tuhan menunjukkan kepada kita jalan yang menuju kepada suatu kehidupan. Dalam situasi yang kurang menyenangkan, kita biasanya diperhadapkan dengan sebuah pilihan bersungut-sungut atau REJOICE. 1 Kor. 10. memberikan kepada kita sebuah pelajaran bahwa bersungut-sungut adalah gaya hidup tidak percaya kepada Tuhan dan membuat seseorang berjalan keluar dari rencana Allah dan ujung dari jalan itu adalah maut. Dengan kasihnya Ia menasehatkan kepada kita jalan yang dikehendakinya (terbaik untuk kita menikmati janji-janji Allah) yaitu bersukacita dan mengucap syukur. Kita harus mengerti makna yang terkandung dalam ucapan syukur. ucapan syukurmemiliki pengertian pernyataan iman kita bahwa Ia (Tuhan) akan bekerja sesuai dengan janji FirmanNya dalam kehidupan saya. Luar biasa, dengan ucapa syukur mengkondisikan kehidupan kita untuk tetap terbuka terhadap campur tangan Tuhan. Melalui ucapan syukur (tangan terbuka dan kepala menengadah ke atas), mengingatkan kita bahwa Tuhan masih di tahtaNya (Ia tidak pernah lepas kendali dalam kehidupan kita)

Hal ketiga yang perlu kita mengerti mengenai will of God adalah Kekuatan Ilahi.
Satu hal yang pasti adalah apabila kita berjalan dalam kehendakNya, berjalan mengijinkan firman di depan kita maka kita akan di mampukan dengan kuasa adikodrati yang dari sorga untuk mengatasi sesuatu yang mustahil bagi kita sekalipun. Petrus mengalami pengalaman pribadi yang bersifat supranatural – berjalan diatas air – bukan karena kesaktian Petrus, tetapi ia taat akan kehendak Yesus.. Pada waktu petrus meminta agar ia datang ke Yesus, lalu Yesus melepaskan firman “Datanglah”.
FIRMAN itu yang menopang keberadaan Petrus,
FIRMAN itu yang memampukan Petrus sehingga ia dapat berjalan di atas air, diatas kemustahilan.
FIRMAN itu yang membawa kehidupan Petrus mengenal bahwa Yesus berkuasa atas alam semesta (pembuktian otoritas sang FIRMAN)
Ketaatan terhadap firman Allah membuka campur tangan Allah dalam kehidupan kita. Ketaatan memampukan kita melihat kedahsyatan Firman yaitu Kristus Yesus sendiri bermanifestasi dalam dan melalui kehidupan kita. OBIDIENCE RELEASE A DIVINE POWER WITHIN US
Paulus memakai kata di dalam Yesus. Kata ini mengandung makna dimana keyakinan Paulus bahwa hanya di dalam Yesus kita memperoleh semua yang kita butuhkan. Sukacita yang kita alami hanya ada di dalam Yesus. Firman Tuhan yang menjaminNya. Jadi, jangan salah mata air, sebab itu akan mempengaruhi hidup perjalanan kita.
Jangan serahkan kepemimpinan hidupmu kepada situasi, materi, maupun relasi, sebab mereka adalah tuan yang terbatas kemampuannya dan bersifat sementara, berikan kepada yang tak terbatas dan bersifat kekal yaitu YESUS. Sebab segala sesuatu akan digoncangkan sehingga tinggal apa yang tak tergoncangkan, yaitu kerajaanNya.
Pelajaran hari ini memberikan pengertian kepada kita mengenai KEHENDAK ALLAH, berangkat dari pengenalan pribadi si pemberi kehendak, lalu mengalami metanoia (perubahan pikiran) ngerti bahwa hal itu menguntungkan saya dan terakhir sudah pasti kita mengalami Firman. Enjoy Your day with Jesus, en’ share it with others. Jesus Bless you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar