Kamis, 22 Januari 2009

Think Twice

Respon adalah keputusan yang diwujudnyatakan secara verbal atau non-verbal yang kita ambil atau pilih dalam menghadapi situasi/kondisi yang kita hadapi.
Lewat perenungan saya, kehidupan yang kita alami sekarang factor yang terbesar penyebabnya adalah respon kita.
Dalam Ulangan 28, dikatakan dicatat disana bahwa apabila kita memberikan respon yang benar maka kita akan menikmati sesuatu yang baik dalam kehidupan dan keturunan kita demikian juga sebaliknya.
Respon kita menentukan apa yang kita nikmati kelak.
Respon kita menentukan kualitas kehidupan yang akan kita masuki dan nikmati
Respon akan membawa kita semakin jauh / dekat dengan rencana Allah
Ketika sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang dia (kain) inginkan, Kain memberikan sebuah respon yang salah terhadap situasi dan Allah
He disagree with God
He disagree with the ultimate Truth
Mentalitas “Lho kok gini…lho kok gitu…?”
Beberapa hal yang perlu kita sadari sebelum kita mengambil sebuah respon;


Hal pertama “sadar betapa pentingnya atau berpengaruhnya respons kita.
Respon yang diambil oleh kain menyebabkan kehidupannya keluar dari rencana Allah. Salah satu rencana Allah dalam kehidupan kita adalah hidup kita dibawah berkatNya. Berbicara berkat perlu kita luaskan pandangan kita bahwa berkat bukan hanya sebatas berbicara materi saja, tetapi lebih jauh. Disana berbicara tentang keselamatan, damai sejahtera, hikmat, sukacita, pembenaran, perlindungan, pembelaan, penyediaan, wahh masih banyak lagi alami sendiri dech..ngak enak kalau Cuma dengar dari saya (penulis).
Kesadaran ini kita lebih mengenalnya dengan sebuah hokum tabur tuai. Alkitab jelas tanpa ragu lagi mengajar kepada kita bahwa hokum ini pasti akan terjadi dalam kehidupan kita. Kita tidak bisa lari dari hukum ini, tidak peduli siapapun kita.
Respon yang kain berikan berakibat fatal dalam kehidupannya. Ada beberapa dampak yang saya catat;

1. Visionless . Kehidupannya setelah itu dikenal sebagai seorang pelarian. Kehidupannya dikendalikan oleh ketakutan. Ketakutan itu yang membuat ia tidak bisa menatap masa depannya. Yang ia lihat hanya tempat mana lagi yang akan saya tuju, tidak ada yang pasti.
2. 2H (Homeless dan Hopeless). Ia memandang kehidupannya menjadi seorang pengembara. Seseorang yang mengembangkan suatu kehidupan hidup berpindah-pindah. Tidak ada tempat baginya yang membuat nyaman. Suatu kehidupan yang jauh dari rasa puas. Terkadang dalam kehidupan kita, kita berjalan dengan sudut pandang yang berbeda mengenai kepuasan. Satu sisi sebagian kelompok mengajarkan kepada kita kepuasan adalah hasil / akibat dari kita mengambil keputusan yang kita mau (kalau kamu suka lakukan saja), tetapi Alkitab mengajar kepada kita bahwa kepuasan itu muncul karena kita mengedepankan nilai-nilai kerajaan Allah, kepuasan adalah akibat kita mengijinkan kephidupan kita dikendalikan/dipimpin oleh Roh Allah. Sebab kerajaan Allah berbicara tentang kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh ROH KUDUS.
Salah satu alasan seseorang untuk menetap pada suatu tempat adalah ia senang, enjoy, ngerasa ketenangan batin…
Secara ndak langsung, itu adalah ungkapan hati dari kain, PEACELESSNESS. Tangki damai sejahternya kosong, karena ia menolak menjadikan Yesus sebagai The Ultimate truth in his life.
Lebih jauh lagi HOMELESS ini berbicara mengenai tiada yang melindungi atau meng-cover hidupnya (Protectless). Ia takut apabila ada orang yang menjumpainya lalu membunuhnya, ia takut akan keselamatan jiwanya. Keberanian membunuh saudaranya, berubah menjadi ketakutan yang selalu membuntuti kehidupannya. Salah satu indikasi seseorang berbuat dosa atau menjadikan dosa sebagai penguasa kehidupannya adalah kehidupannya dikuasai / terikat / dikendalikan oleh rasa takut (situsai, orang, masa lalu, sekarang dan akan datang)
3. Countless. Kehidupannya “….LEWAT….”. kehidupannya tidak diperhitungkan lagi. Kalau kita lihat dalam daftar keturunan adam (Kej.5), tidak dicantumkan nama kain. Kehidupannya “ TERLEWAT “. Paling ngak enak kalau kehidupan kita “TERLEWAT” akan sesuatu. Kita tidak bisa mendapatkan inti dari cerita itu, kita Cuma kebagian cerita saja. Bukan rotinya Cuma remah-remah….anda mau…saya TIDAK MAU. Saya mau menerima dan menikmati berkat FRESH FROM THE HEAVEN. Allah tidak mendesain kita sebagi KELOMPENCAPIR (kelompok pendengar, pemirsa dan pirsawan) intinya kita bukan sebagai penonton….tetapi Allah mau kita terlibat aktif sebagai “pemain utamanya”.

Hal kedua bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan
Setelah kita merenungkan akibat dari respon kita, maka hal selanjutnya yang kita tindak lanjuti adalah bertumbuh dalam pengenalan akan Allah. Terkadang dream comes true berbicara detik, kadangkala beribcara bulan, kadang kala berbicara tahun. Banyak daripada kita gagal di fase yang ke-dua ini. Tidak sabar untuk menunggu. Lalu “lahirlah ismael” (ismael lahir dari daging). Ismael berbicara tentang usaha kita menolong Allah. Atau lebih tepatnya kita “mengkudeta” Allah dari tahta kehidupan kita. Hasilnya….BURUK. lewat Kain, Abraham, Saul, mengajarkan kepada kita ketidaksabaran menunggu membawa kita kepada kehidupan yang rapuh & gersang (Yer. 17:5). Ketenangan hati kita muncul dari pengenalan kita akan Pribadi Allah kita. Tidak ada cara lain untuk mengenal Allah kita selain kita meluangkan waktu kita untuk bersekutu dengan Dia. Pengenalan bahwa hikmatNya, kasihNya, kuasaNya, karakterNya sempurna atas kehidupan kita. Segala sesuatu yang Ia perbuat adalah untuk kepentingan kita, dalam penciptaan kita mengerti bahwa Ia menciptakan kita sebagai obyek kasihnya, dalam perjanjian baru kita melihat bahwa kasihNya kepada kita yang membuat penderitaan dan kematian merupakan pilihan yang harus diambil supaya kehidupan kita mengalami keselamatan dan pemulihan. Apabila kita mengalami kasih Tuhan melalui pengenalan pribadi dengan Allah, maka pada waktu kita mengalami“Penolakan, Penundaan” yang berasal dari Allah, kita bisa melihatnya dengan cara yang berbeda.

Hal ketiga tetap percaya dan nantikan kegenapan janji Tuhan.
Kalau Allahku yang aku sembah tidak akan menyelamatkanku, aku tetap menyembah
Dia. Ini merupakan penggalan ucapan yang diucapkan secara sadar oleh Sadrakh,
Mesakh dan Abednego. Suatu keyakinan iman yang luar biasa yang mereka tunjukkan
kepada kita. Keputusan mereka membawa mereka kepada api yang menyala-nyala (bahkan dinaikkan 7 kali panasnya). Maut di depan mereka, tetapi mereka tetap percaya dan menantikan kegenapan janji Tuhan. Situasi tidak akan mempengaruhi Allah untuk bertindak, tetapi respon/sikap hati kita yang akan membuat kita melihat campur tangan Allah nyata dalam kehidupan kita. Allah tidak tertarik dengan apa yang kita lakukan tetapi Ia lebih tertarik dengan motivasi apa yang membuat kita melakukan hal itu.
Iman mereka (sadrakh en the geng), tidak membuat api itu padam, atau sesuatu supranatural menghentikan perjalanan mereka menuju dapur api, tetapi malah sebaliknya mereka masuk ke dalam api itu.
Pelajaran penting yang kita dapat adalah;

- Jangan coba mendiskripsikan cara kerja Allah. Keputusan ada ditangan BAPA kita, dan ia tahu apa yang terbaik bagi kita (untuk keuntungan kita)

- Alkitab mengajar kepada kita bahwa menjadikan Yesus sebagai raja dalam kehidupan kita tidak akan melalukan dapur api yang menyala di depan kita, singa-singa, bahkan badai…tetapi yang Ia janjikan adalah penyertaan Tuhan. (lihat dan gali di dalam Alkitab mengenai penyertaan Tuhan)

Nabi Yesaya mencatat;
Isa 30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Isa 30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
Isa 30:17 Seribu orang akan lari melihat ancaman satu orang, terhadap ancaman lima orang kamu akan lari, sampai kamu ditinggalkan seperti tonggak isyarat di atas puncak gunung dan seperti panji-panji di atas bukit.
Isa 30:18 Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!
Menanti bukanlah sebuah tindakan pasif, tetapi tindakan aktif yang selalu kita lakukan setiap saat dimana kita mengambil keputusan dengan sadar bahwa Yesus adalah Tuhan dan tetap menyerahkan kepemimpinan ada di dalam tanganNya.
Tetap percaya dan nantikanlah Tuhan, sebab Yesaya 40:31`berkata tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Hari ini sebelum engkau mengambil keputusan...think twice. Coba renungkan baik-baik bersama dengan Tuhan, lalu bertindaklah sesuai dengan bimbinganNya.
Selamat menikmati firman …..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar