Senin, 16 Maret 2009

Driven by Eternity


Siapa yang tidak kenal bung Tomo, seorang tokoh perjuangan yang namanya di abadikan menjadi sebuah jalan di salah satu kota besar di Indonesia. Ia adalah orang biasa, tetapi melakukan hal yang tidak biasa di lakukan orang sejamannya.

Berkaitan dengan sejarah, orang dibedakan menjadi 3; pertama adalah saksi mata sejarah, yang kedua adalah yang menikmati sejarah, dan ketiga adalah yang membuat sejarah. Mayoritas orang menempati posisi di 2 type orang pertama, tetapi yang terakhir (pembuat sejarah) hanya beberapa saja. Si pembuat sejarah identik dengan Korban. (baik finance, harga diri, fisically, bahkan nyawa mereka). Mereka mengesampingkan semuanya itu demi tujuan mereka tercapai, tingkat kepuasan mereka cukup unik, yaitu sampai mereka memberikan yang paling berharga (nyawa) supaya mereka melihat mimpi yang mereka genggam mejadi kenyataan.

Hari ini, kita melihat bagaimana seorang perempuan yang dicatat dalam Alkitab, dia melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan oleh orang-orang sejamannya. Ia memberikan MASA DEPANNYA (minyak narwastu) kepada seorang Pribadi. Minyak narwastu merupakan minyak yang cukup mahal, dimana kalau di ukur pada waktu itu, sebanding dengan upah uruh bekerja selama 1 tahun. Dan minyak itu adalah minyak yang harus dimiliki oleh seorang perempuan sebagai persiapan untuk menikah. WOW…..ini berarti ia rela menyerahkan masa depannya (terutama Pasangan Hidup) kepada seseorang. Siapakah orang yang ia serahkan masa depan ini?...YAP….DIA ADALAH YESUS…si pemilik MASA DEPAN, seseorang yang menciptakan dan berkuasa atas waktu, DE CREATOR. Apabila kita melihat lebih lanjut, perempuan ini mendapat eternity reward karena dia driven by eternity…namanya nenjadi abadi.

Bagaimana dengan kita, anak-anak muda. Terkadang kita mengesampingkan nilai-nilai kerajaan Allah untuk mendapatkan pasangan hidup kita. Ah…ikut Tuhan monoton en keliatan kuno banget nilainya, mendingan ikut dunia PENUH WARNA….ini adalah statement bodoh, yang dibuat oleh orang yang ‘tak berpengalaman.

Kita menjadi driven by lust (keinginan daging), dan pola ini cenderung menjadi “hamartia” (dosa) meleset dari sasaran alias melenceng. Hidup kita keluar dari jalur kehendak dan rencana Allah. Padahal rencana Allah adalah damai sejahtera bagi kita, EH…kita malah milih kekacauan, kegelisahan, kecemasan, kekuatiran, ketakutan (lawan dari damai sejehtera), memang banyak variatifnya, tetapi …..dampaknya tetep monoton yaitu desdruktif banget. Mendingan satu (damai sejahtera) tetapi mejawab semua kebutuhan (hasilnya variatif banget…bikin hidup lebih hidup).

Pada waktu tempat kerja menawarkan sesuatu yang berlawan dengan nilai kerajaan, pada waktu pasangan hidup kita mengajak berjalan di luar kehendak Allah, apakah keputusan kita……..

Apakah kita Driven by Eternity atau driven by lust (sight) ?

Life Driven by Eternity produce eternity reward.

Pastikan diri anda DRIVEN BY ETERNITY

Selamat menikmati firman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar