Kamis, 05 Februari 2009

Trust and Obey

Dalam perjalanan bangsa Israel, mereka melewati 3 fase penting yang menentukan dalam kehidupan mereka.


Fase pertama adalah fase “mesir”

Tempat dimana mereka dilahirkan, dan memperoleh status budak.

Tempat dimana daya jangkau pandang mereka terbatas oleh status sosial mereka sebagai budak. Tidak ada masa depan yang menjanjikan, selain hidup dalam peraturan yang selalu menyiksa kehidupan mereka.

Firman Tuhan berkata apa yang mengatur kehidupanmu itulah yang menjadi Tuanmu, kepada siapa kita tunduk, dialah yang menjadi tuanmu.

Zaman ini muncul beberapa penguasa yang tidak dikenali rupanya, tetapi dampak yang ditimbulkan bersifat destruktif alias merusak dan membinasakan (bukankah ini adalah produk dari si jahat-Yoh. 10:10)

Beberapa orang diperbudak atau bahasa halusnya dikendalikan oleh uang, trauma masa lalu yang beragam jenisnya (kepahitan, dosa/kejahatan, kesalahan), sex/kebiasaan buruk, karakter yang buruk. Kesemunya itu membawa kehidupan kita kepada KEHANCURAN.

Pertanyaannya adalah MAU en setujukah kita berjalan di rel yang ujung en FINISHnya kehencuran..

Kalo ngak mau, TRUST and OBEY kepada sang FIRMAN

Keluarlah bersama dengan Allah dari mesirmu. Bukan kita yang memampukan, tetapi Allah, lewat kurban AnakNya di kayu salib yang mempu membebaskan kita dari perbudakan.


Fase yang ke-dua adalah fase “padang gurun”

Kel. 8:2 Ingatlah! Empat puluh tahun lamanya TUHAN Allahmu memimpin kamu dalam perjalanan jauh melewati padang gurun. Perjalanan itu dimaksudkan TUHAN untuk mencobai kamu, supaya Ia dapat melihat apa yang terkandung dalam hatimu dan apakah kamu akan mentaati perintah-perintah-Nya.

Dalam fase ini kita melihat beberapa bahkan banyak dari pada mereka mengeluh kepada Musa dan Tuhan, bahkan mereka menolak dan terpaksa mengikuti rencana Allah, lebih baik mereka hidup sebagai tawanan atau budak.

Dalam fase ini, kehidupan mereka berputar-putar saja, bahkan tidak mewarisi janji-janji Allah, hidup mereka tidak maksimal (mereka mati dipadang gurun)

Banyak orang percaya setelah mereka diselamatkan, tetapi mereka tidak mengerti rencana dan kehendak Allah akhirnya kehidupan mereka berputar-putar saja, tidak maksimal.

Sama seperti seekor kuda yang lehernya diikat dengan seutas tali, dimana seutas tali itu tertambat di sebuah tiang. Kuda itu berjalan berputar-putar mengelilingi tiang itu.

Ada tali yang tak terlihat yang mengikat hati mereka (bangsa Israel) sehingga perjalanan kehidupan berputar-putar.

Apa yang mengikat hati kita. Kepada apa atau siapa kita mengikatkan hati kita?

Yap, salah satu kunci perubahan adalah mengerti benefit dari perubahan yang kita lakukan.

Ikatkan hati kita hanya kepada janji Allah, kemanapun sang Firman menuntun kita, tetap percaya bahwa itu yang terbaik bagi kita.

Di padang gurun sekalipun, penyertaan, perlindungan dan penyediaanNya sempurna dalam kehidupan kita

JUST TRUST AND OBEY


Fase yang ke-tiga adalah “tanah perjanjian”

Dalam fase ini, mereka tidak langsung menikmati, ada sebuah kerja sama antara mereka dengan Tuhan untuk merebut tanah perjanjian mereka. Bekal dasar mereka adalah mempercayai Firman, yang nge’drive mereka adalah Firman. Apabila firman datang kepada mereka untuk maju, maka mereka maju, demikian juga sebaliknya.

Wuih…dalam perjalanan kehidupan kita, ini yang luar biasa dimana kita mendapat sebuah panggilan yang luar biasa yaitu rekana sekerja ALLAH. Allah yang sempurna itu mengambil inisiatif untuk menjadikan kita yang tidak sempurna ini menjadi rekan sekerjaNya. Begitu banyak resiko yang Allah ambil, tetapi Ia mengerti hal itu dan tetap melaksanakan rencanaNya. Membawa kita memasuki dimensi ilahi. Perkara-perkara yang supranatural akan kita lihat dan alami.

Kata kuncinya di sini adalah TRUST AND OBEY

Trus and obey adalah kunci yang Tuhan berikan kepada kita untuk membuka pinta-pintu berkat dalam kehidupan kita.

TRUST and OBEY adalah gaya hidup kerajaan yang sang Raja mau untuk kita kembangkan dan tularkan dalam komunitas kita.

Selamat menikmati firman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar