Kamis, 02 Juli 2009

Menguatkan Kepercayaan

Tuhan tidak pernah menyerah dengan kita. Ada banyak hal yang seringkali membuat kita tidak setia, tapi Tuhan tidak menyerah. Dia berikan yang terbaik buat hidup kita. Ketika kita datang untuk menyembah Tuhan, detik itu juga Bapa langsung memeluk kita. Seperti seorang Bapa yang setiap hari menanti-nantikan anak bungsunya pulang. Bapa tidak pernah menyerah. Dia tunggu setiap hari sampai anaknya pulang. Hingga suatu hari si bungsu pulang dalam keadaan kotor, compang camping dan penuh dengan perasaan bersalah atas perbuatan yang ia lakukan. Apa yang Bapa lakukan? Ia berlari menyongsong anaknya, memeluknya, menciumnya, memberinya pakaian yang baru dan bahkan mengadakan pesta

Nah itulah gambaran dari pihak Bapa. Bagaimana dari pihak kita?

MENGUATKAN KEPERCAYAAN KEPADA TUHAN

1 Sam 30:1-6

Daud menghadapi persoalan demi persoalan dengan begitu bertubi-tubi. Belum selesai persoalan yang satu, sudah muncul persoalan yang lain. Di tengah-tengah keadaan yang terjepit, Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan.

Apakah yang dimaksud dengan menguatkan kepercayaan kepada Tuhan?

Yaitu bertindak dengan sengaja untuk setuju dengan semua yang Tuhan lakukan dalam kehidupan kita apapun keadaannya.

Ditengah-tengah badai kehidupannya Daud tidak menyalahkan Tuhan, namun Daud menguatkan kepercayaan kepada Tuhan. Daud dengan sengaja menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan. Mentalitas seperti ini yang harus ada dalam kehidupan kita.

Bagaimana Cara Menguatkan Hati Kita?

  1. Menaruh perasaan kita di bawah kehendak Allah

Ada orang-orang yang memasuki tahun 2009 namun dengan membawa kondisi hati 5 tahun silam. Perasaan kita begitu mendominasi dan akhirnya jadi penghambat bagi rencana Allah

2 Sam 12:16-25 >> Daud berpuasa selama 7 hari memohon kesembuhan untuk anaknya. Setelah lewat 7 hari, anak Daud meninggal. Lalu Daud bangkit, ia mandi dan makan. Daud tahu rencana Allah. Ia sujud menyembah Tuhan. Daud menaruh seluruh perasaannya di bawah kehendak Tuhan

  1. Jangan pernah keluar dari habitat kita yang sesungguhnya

Ikan itu habitatnya di air. Begitu ikan dikeluarkan dari air, ia pasti mati. Kita pun mempunyai habitat. Ingatlah saudara ketika anda menghadapi masalah, jangan pernah melarikan diri dari habitat anda.

Mari simak kisah diHakim-hakim 20:14-16

Ada 700 orang pilihan yang kidal dimana setiap orang tersebut dapat mengumban dengan mahir. Mengapa mereka begitu mahir? Ternyata mereka ini tidak terlahir kidal sebenarnya.Namun mereka adalah tentara yang cacat. Tangan kanan mereka tidak berfungsi dengan baik. Dalam hukum perang, harusnya mereka ini kena diskualifikasi, tidak boleh ikut berperang karena mereka cacat. 700 orang ini tidak serta merta pasrah dan menyerah. Mereka tahu habitat mereka. Mereka adalah para tentara. Mereka tidak mau mati sebagai petani, peternak atau yang lain, mereka hanya ingin mati sebagai seorang tentara. Apa yang mereka lakukan? Mereka melatih tangan kiri mereka sedemikian rupa sehingga mereka menjadi sangat mahir dan gagah perkasa.

Saudara, ayo sungguh-sungguh melihat rencana Tuhan dalam hidupmu. Jangan gampang terpuruk. Taruh perasaanmu di bawah kehendak Tuhan. Kau harus tajam melihat rencana Allah dalam hidupmu. Jangan gampang untuk menyerah.

Akhirnya segala kemuliaan hanya bagi Tuhan..
Ps.Judy Koesmanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar